by I Ketut Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 7 Desember 2017 - 09:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA--Setelah bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah DIY, beragam penyakit muncul seperti diare, Infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan gatal-gatal.
Untuk menangani hal tersebut, Dinas Kesehatan DIY telah menerjunkan petugas yang berkewajiban memberikan layanan kesehatan. Kebersihan lingkungan dan ketersediaan air bersih juga menjadi salah satu fokus penanganan.
Dari data yang dirangkum oleh Dinas Kesehatan DIY, Ispa adalah penyakit yang paling banyak muncul setelah bencana melanda. Di Kabupaten Gunungkidul ditemukan 139 kasus ISPA, Kota Jogja sebanyak 132 dan Kabupaten Gunungkidul sejumlah 241 kasus.
Setelah itu menyusul penyakit kulit. Di Kota Pelajar terdapat 29 orang kena penyakit kulit. Sedangkan di Bantul ada 82 orang yang kulitnya bermasalah. Jenis sakit diare juga cukup banyak. Jika ketiga wilayah itu ditotal, maka ada 30 orang yang perutnya bermasalah. Di Bantul juga terdeteksi satu kasus tuberkulosis.
Kepala Bidang Pencegahan , Pengendalian Penyakit, dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Akhmad Akhadi S. menyatakan penyakit-penyakit yang muncul pasca bencana masih dalam koridor yang wajar. Sebab, kondisi di pengungsian sanitasinya memang tidak sebaik rumah dan umumnya jauh lebih padat.
Daya tahan tubuh yang menurun serta seringnya bersentuhan dengan air kotor akan dengan sendirinya menyebabkan seseorang jatuh sakit. Ia menyatakan di setiap lokasi pengungsian sudah ditempatkan petugas kesehatan.
"Saya jamin di setiap lokasi ada petugas kesehatan. Penanganan didasarkan pada teritori. Jika, misalnya Karangmojo maka petugas dari Puskesmas setempat. Mereka juga membuka posko-posko kesehatan," ucap Ahkmad di kantornya, Rabu (6/12/2017).