regional
Langganan

Ini Penyebab Jumlah Mahasiswa Baru Kampus Swasta di Yogyakarta Terus Menurun - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Lugas Subarkah  - Espos.id Jogja  -  Senin, 15 Januari 2024 - 23:19 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mahasiswa di kampus (freepik)

Esposin, JOGJA -- Jumlah penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Rekrutmen mahasiswa jalur mandiri yang dilakukan perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi salah satu penyebabnya.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta, Aris Junaidi, mengatakan tren penerimaan mahasiswa baru di PTS memang menurun, tetapi jumlahnya tidak signifikan.

Advertisement

“Hanya pendistribusian ke beberapa prodi ada yang gemuk, ada yang turun drastis. Memang menurun tetapi tidak mencolok, hanya beberapa penurunan dari segi data,” kata dia, Senin (15/1/2024).

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang merekrut mahasiswa jalur mandiri dinilai menjadi salah satu penyebab penurunan ini. Namun, dia memastikan setiap tahun pemerintah mengeluarkan pedoman penerimaan mahasiswa baru bagi PTN.

Advertisement

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang merekrut mahasiswa jalur mandiri dinilai menjadi salah satu penyebab penurunan ini. Namun, dia memastikan setiap tahun pemerintah mengeluarkan pedoman penerimaan mahasiswa baru bagi PTN.

“Pedoman sudah di-launching di Peraturan Menteri pada Desember 2023 lalu. Untuk jalur mandiri kuotanya masih sama, tidak berubah dari tahun sebelumnya, maksimal 50 persen. Soal masa pendaftaran saya belum baca di peraturan baru, apakah sama atau tidak,” katanya.

Dia menegaskan pemerintah masih berharap PTS di DIY untuk terus menampung mahasiswa. Hal ini karena animo mahasiswa sangat tinggi.

Advertisement

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (Aptisi) Yogyakarta, Fathul Wahid, menuturkan penurunan keterisian kursi PTS sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

“Sebabnya sangat mungkin beragam. Termasuk di antaranya adalah pendekatan 'kapal keruk' yang dipilih beberapa PTN,” katanya.

Dengan pendekatan tersebut, PTN meningkatkan cacah mahasiswa secara tidak wajar. Hal ini menyebabkan lebih banyak mahasiswa yang masuk ke PTN. Pemerintah perlu turun tangan mengatasi permasalahan ini, mengingat PTS masih memiliki peran besar.

Advertisement

“Peran PTS harus didudukkan dengan baik oleh negara. Lebih dari separuh mahasiswa Indonesia di PTS. Bahkan di beberapa provinsi proporsinya bisa sangat fantastik. Di Sumatera Utara, misalnya, lebih dari 75 persen mahasiswa menuntut ilmu di PTS. Di DKI Jakarta, angkanya mencapai 85 persen,” paparnya.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul Jumlah Mahasiswa Baru PTS di Jogja Terus Menurun, Aptisi Duga karena Kapal Keruk PTN
Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif