by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 22 Maret 2018 - 19:40 WIB
Harianregional.com, JOGJA--Penyebab genangan air hujan di Jogja tidak hanya kurangnya drainase atau saluran air hujan. Namun banyak drainse yang tertutup lumpur dan belum dilakukan pelumpuran atau pengurasan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja, Aki Lukman Nurhakim mengakuinya. Ia mengatakan total panjang drainase di Jogja sekitar 400 kilometer, "Yang mampu dilakukan pelumpuran tidak lebih 14 kilometer setiap tahun," kata dia di Balai Kota Jogja, Kamis (22/3/2018).
Padahal, kata Aki, idealnya drainase dikuras setahun sekali. Tidak hanya drainase, namun sumur resapan yang dibangun Pemerintah Kota Jogja di jalan raya dan jalan perkampungan juga belum dikuras sudah beberapa tahun.
Total sumur resapan di Jogja yang dibangun Pemerintah Kota Jogja ada 299 titik pada 2016, kemudian 2015 ada 194 titik sumur resaan, 522 titik (2014), 46 titik (2013), dan 137 titik (2012). Jumlah tersebut belum termasuk sumur resapan yang dibangun warga di persil pribadi.
Aki tidak menampik sumur-sumur resapan tersebut sudah banyak lumpurnya sehingga tidak maksimal menyerap air hujan ke dalam tanah. Ia beralasan belum dikurasnya drainase dan sumur resapan karena kekurangan tenaga.