by Chelin Indra Sushmita Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Kamis, 13 Januari 2022 - 14:38 WIB
Esposin, KEBUMEN — Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menyimpan harta karun tersembunyi Indonesia, yaitu sarang burung walet. Menteri Perdagangan, M Lutfi, mengatakan komoditas ini memiliki potensi ekspor hingga Rp500 triliun.
Pada mulanya, Pulau Jawa menjadi tulang punggung produksi sarang burung walet. Namun, kini jumlah produksinya menurun akibat berkurangnya lahan seperti hutan dan goa. Padahal, kedua tempat itu merupakan habitat asli dari burung walet.
Baca juga: Sarang Burung Walet, Nyi Blorong & Misteri Goa Karang Bolong Kebumen
Salah satu lokasi penghasil sarang burung walet yang masih alami berada di goa Pantai Karang Bolong, Jawa Tengah. Penangkaran burung walet di sana dilakukan secara tradisional yang dikelola masyarakat secara turun temurun.
Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (13/1/2022), hal itu dilandasi mitos soal Kyai Surti dan Dewi Suryawati, utusan Nyi Roro Kidul, yang dipercaya bersemayam di gua tersebut. Alhasil, masyarakat yang beternak burung walet di sana mempertahankan kearifan lokal.
Baca juga: Misteri Nyi Blorong di Goa Karang Bolong Kebumen
Mereka selalu melakukan ritual sebelum memanen sarang burung walet yang merupakan harta karun tersembunyi Indonesia di Goa Karang Bolong, Kebumen.
Ritual itu adalah acara unduh berupa pertunjukan wayang dan diakhiri dengan kenduri dan tayuban. Dalam acara pertunjukan wayang tersebut, sang dalang akan membacakan mantra yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul, Dewi Suryawati, Kyai Surti dan beberapa nama lainnya.
Baca juga: Indahnya Pantai Karang Bolong Kebumen, Simpan Histori & Mitos
Dalam menjalankan ritual ini, tokoh yang dimainkan dalang tidak boleh ada yang meninggal karena akan mendatangkan musibah bagi para pemilik ternak dan pemetik sarang burung walet. Ritual ini telah secara turun temurun berlangsung dan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Pantai Karang Bolong.