by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 31 Mei 2013 - 13:38 WIB
JOGJA-Hari Tanpa Tembakau Sedunia, 31 Mei 2013 tak diperingati dengan nada sama oleh Komunitas Kretek Jogja. Mereka justru menggelar aksi di Perempatan Tugu Jogja untuk berterimakasih kepada tembakau.
Koordinator aksi dari Komunitas Kretek Jogja, Jantan Putra Bangsa mengatakan, aksi yang dilakukan aktivis Komunitas Kretek tersebut didukung oleh petani tembakau di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurutnya, sebagai bangsa yang menghargai budaya adiluhung bangsa dan menjunjung tinggi sejarah rokok kretek, maka justru ucapan terima kasih lah yang diberikan.
Aksi budaya dengan tema Terima Kasih Tembakau ini digelar untuk menolak gerakan anti-tembakau yang ditunggangi oleh kepentingan ekonomi politik negara asing yang berkedok isu-isu kesehatan.
Massa aksi turun menggunakan perlengkapan dari spanduk, replika daun tembakau, alat musik dan berbusana tradisional.
“Kami menolak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang sarat kepentingan asing. Kami justru berterima kasih kepada tembakau karena merupakan warisan budaya dan menghidupi 30,5 juta orang tenaga kerja di Indonesia,” kata Jantan di sela-sela aksi, Jumat (31/5).
Aksi budaya ini juga menolak diskriminasi terhadap tanaman tembakau, yang jelas mendiskreditkan petani tembakau, industri kretek nasional, buruh pabrik, dan seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dengan industri tembakau.
“Kami menuntut adanya regulasi pertembakauan yang melindungi industri tembakau kretek nasional. Dan menyerukan kepada seluruh rakyat untuk lebih kritis menyikapi persoalan tembakau demi kemandirian ekonomi dan kedaulatan bangsa,” pungkasnya.