by Kusnul Isti Qomah Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 2 Maret 2015 - 00:20 WIB
Harga beras naik, namun petani di Gunungkidul tetap memilih menyimpan hasil panen untuk mencukupi kebutuhan pangan sendiri
Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-Meskipun harga beras tengah naik, petani di wilayah Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari memilih untuk mengkonsumsi beras itu sendiri.
Salah satu petani di Dusun Gatak II Wasidi mengatakan, meskipun harga beras naik, ia tidak tertarik menjual hasil panennya. Menurutnya, mahalnya harga beras tidak berpihak pada petani. Pasalnya, harga beli dari petani masih rendah.
“Kalau di pasar harga beras memang mahal. Tapi, petani menjual itu hanya dihargai Rp5.000 per kilogram,” ujar dia kepada Harian Jogja di ladang miliknya di Dusun Gatak II, Jumat (27/2/2015).
Menurutnya, berapa pun hasil panennya, tidak akan ia jual. Seluruh padi tersebut akan disimpan untuk dikonsumsi setiap hari.
Hasil panen kali ini pun, harus bisa mencukupi kebutuhan ia dan keluarganya selama setahun.
“Harus cukup karena panen setiap tahun hanya sekali. Di sini bukan sawah, tapi ladang,” jelas dia.
Wasidi mengungkapkan, hasil panen kali ini pun diprediksi lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, ia bisa memanen 27 karung padi.
Tahun ini, ia melihat kualitas padinya berkurang. Hal itu disebabkan keterlambatan pemupukan karena lambatnya distribusi pupuk.
“Selain itu, karena ada keterlambatan hujan sehingga padinya tidak bisa tumbuh maksimal,” ujar dia.