regional
Langganan

Gunungkidul Waspada Leptospirosis - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Irwan A. Syambudi Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 7 Desember 2017 - 07:40 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi leptosprirosis (Dok/JIBI)

Sejumlah penyakit bermunculan pasca-banjir.

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL--Pasca-banjir yang melanda Gunungkidul, berbagai penyakit seperti gatal-gatal dan juga infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mulai menjangkit warga. Tidak hanya itu saja, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun kini juga mulai mewaspadai wabah leptospirosis dan demam berdarah.

Advertisement

Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan pihaknya sudah dalam status tanggap darurat untuk mengantisipasi wabah lestospirosis dan deman berdarah yang dapat timbul setelah banjir. “Kami sudah dalam status tanggap darurat dengan menyiapkan rapid tes lestospira,” kata dia kepada wartawan, Rabu (6/12/2017).

Rapid tes lestospira yang berfungsi sebagai alat tes deteksi virus lestospirosis nantinya akan disipakan di seluruh puskesmas. Dengan demikian diharapkan deteksi dini virus yang diakibatkan karena kencing tikus tersebut semakin cepat dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Jika seseorang mulai merasakan tanda-tanda panas tinggi, maka kami meminta puskesmas untuk mengunakan rapid tes lestospira untuk tes cepat apakah orang itu memiliki indikasi lestospirosis atau tidak,” ujarnya.

Advertisement

Dia mengaku saat ini sudah mengkondisikan dan menyiagakan seluruh petugas, tetapi sampai saat ini menurut dia belum ada indikasi adanya warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan kencing tikus itu. Dan dia berharap virus yang telah menelan korban belasan jiwa pada pertengahan tahun lalu tersebut tidak muncul pasca banjir ini.

Disisi lain, setelah banjir pihaknya juga melakukan antisipasi adanya wabah demam berdarah. “Kami sudah siapakan abate untuk daerah-daerah terdampak banjir, yang mana masih banyak genangan-genangan yang memungkinkan nyamuk demam berdarah berkembang biak,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Suhadi mengatakan pasca banjir yang merendam puluhan rumah di desanya telah mengakibatkan sejumlah warga terjangkit penyakit. Kebanyakan warga yang terdampak banjir terjangkit penyakit gatal-gatal dan ISPA.

Advertisement
Advertisement
Bhekti Suryani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif