regional
Langganan

Gunungkidul Siaga Bencana Kekeringan hingga 31 Agustus 2024 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Jogja  -  Senin, 15 Juli 2024 - 10:31 WIB

ESPOS.ID - Salah seorang warga, Watinah sedang mengambil air dari kubangan di Telaga Banteng yang mengering di Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Minggu (16/7/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Esposin, GUNUNGKIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menetapkan status siaga bencana kekeringan yang berlaku dari 1 Juni sampai dengan 31 Agustus 2024 karena wilayah terdampak kekeringan meluas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Purwono di Gunungkidul, Senin (15/7/2024), mengatakan status siaga bencana sebagai langkah sigap BPBD karena banyaknya warga yang mengajukan permohonan air bersih.

Advertisement

"BPBD Kabupaten Gunungkidul sendiri sudah menyiapkan 1.000 tangki air untuk mengantisipasi kekeringan," kata Purwono seusai Apel Siaga Darurat Kekeringan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2024 di Alun-alun Wonosari, dilansir Antara.

Ia mengatakan dari 1.000 tangki air sampai saat ini sudah terdistribusi 288 tangki ke lima kapanewon (kecamatan) meliputi dari Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan Rongkop.

Advertisement

Ia mengatakan dari 1.000 tangki air sampai saat ini sudah terdistribusi 288 tangki ke lima kapanewon (kecamatan) meliputi dari Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan Rongkop.

Disamping dari BPBD, kata dia, melalui Pemkab Gunungkidul dari 18 kapanewon ada 13 kapanewon yang memiliki anggaran droping air bersih.

"Dari 1.000 tangki kita perkirakan persediaan cukup sampai Oktober, karena ketika di bulan Agustus berakhir dan kondisi masih seperti ini akan kita perpanjang status siaga bencana," katanya.

Advertisement

"Ada dari TNI-Polri, Tagana, dan juga dari dinas pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan," kata Purwono.

Purwono mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam pemakaian air, matikan kran bila tidak perlu, selain itu selama musim kemarau saat ini juga rawan kebakaran.

"Di masa kekeringan ini juga ancaman kebakaran lahan dan pemukiman untuk berhati-hati dan hindari pembakaran pembakaran yang tidak perlu," katanya.

Advertisement

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan upaya mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

"Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi kerawanan bencana yang cukup tinggi di wilayah DIY, salah satu bencana yang berpotensi melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah kekeringan," katanya.

Menurutnya, untuk mencegah dan menekan potensi bencana tersebut, Pemkab Gunungkidul telah mempersiapkan mitigasi dengan salah satunya memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien serta membuat juga memperbanyak resapan air.

Advertisement

"Keterlibatan dan peran aktif seluruh unsur masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana akan menjadi poin penting dalam mewujudkan masyarakat Gunungkidul yang peka, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan risiko bencana kekeringan ini," kata Sunaryanta.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif