Kanalsemarang.com, PATI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai isu terjadinya bencana tsunami pascagempa berkekuatan 5,0 Skala Richter, Jumat, pukul 01.10 WIB.
"Kami sudah mengimbau masyarakat lewat beberapa camat agar tidak mudah mempercayai isu tsunami," kata Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo di Pati, Jumat.
Apalagi, lanjut dia, sesuai informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, gempa tersebut tidak berdampak tsunami.
Apalagi, lanjut dia, sesuai informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, gempa tersebut tidak berdampak tsunami.
Informasi yang dihimpun lewat beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Cluwak, Margoyoso dan Juwana juga belum ada laporan kerusakan akibat gempa.
"Getaran akibat gempa memang dirasakan warga di beberapa kecamatan di Pati," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari BMKG Jateng, pusat gempat 26 kilometer timur laut, dengan lokasi gempa berada di 6,39 lintang selatan, 110,9 bujur timur dengan kedalaman 14 kilometer.
Munir, warga Juwana, Pati, mengakui, merasakan getaran saat terjadi gempa pada Jumat (23/10/2015) dini hari.
Bahkan, lanjut dia, temannya yang berada di Kecamatan Jaken, Pati, juga ikut merasakannya.
Terkait dengan isu terjadinya tsunami, dia mengaku, tidak begitu percaya sebelum ada informasi dari pemerintah secara langsung, meskipun tempat tinggalnya berada di dekat Laut Juwana.
Getaran gempa tidak hanya dirasakan warga Kabupaten Pati, karena warga Kabupaten Jepara juga ikut merasakan getarannya.
Camat Donorojo, Kabupaten Jepara, Noryanto mengakui, getaran gempa yang terjadi Jumat dini hari memang dirasakan warganya.
Hanya saja, kata dia, hingga kini belum ada laporan masyarakat yang terkena dampak gempa, selain hanya merasakan getarannya.