by Andreas Yuda Pramono - Espos.id Jogja - Selasa, 4 Juni 2024 - 19:04 WIB
Esposin, GUNUNGKIDUL – Gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir hingga beberapa hari ke depan membuat para nelayan di Kabupaten Gunungkidul tidak bisa melaut. Meski tidak bisa melaut, nelayan masih mendapat keuntungan dari laut berupa panen ikan teri.
Teri itu bukan hasil tambak, namun hasil menangkap di sepanjang bibir pantai utamanya di Pantai Jungwok dan Pantai Drini.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi, mengatakan teri jenis jengki itu cenderung mencari suhu perairan yang lebih hangat. Teri ini memiliki ukuran sebesar ikan wader.
“Makanya teri-teri ini menuju ke pinggir. Kadang ya muncul di bulan September atau Oktober,” kata Wahid dihubungi, Senin (4/6/2024).
Hanya, dia belum dapat menyampaikan hasil tangkapan teri nelayan selama gelombang tinggi baru-baru ini.
Wahid sempat mengatakan nelayan di seluruh wilayah pantai Gunungkidul dapat memanen ikan teri total sekitar 10 ton atau dua kuintal per hari setiap trip panen pada 2023. Adapun harga teri fluktuatif mulai dari Rp7.000-Rp20.000 per kilogram atau rata-rata Rp15.000.
Tahun lalu, dalam sekali panen teri, nelayan meraup untung hingga Rp200 juta. Hanya, memang musim panen yang hanya dapat dilakukan sekali setahun.