regional
Langganan

Gegara Kirim Pesan ke Grup WA, Ortu Siswa SDN di Sleman Diintimidasi Kepsek - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Anisatul Umah  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 1 November 2022 - 20:17 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi sekolah. (Freepik).

Esposin, SLEMAN -- Seorang orang tua siswa di SD Negeri di Kabupaten Sleman berinisial DES mengaku mendapat intimidasi dari pihak sekolah. DES dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah setelah mengirim pesan di grup paguyuban sekolah.

Atas dugaan intimidasi ini, DES kemudian mengakukan hal itu ke Ombudsman RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/10/2022).

Advertisement

Kepala ORI DIY, Budhi Masturi, mengatakan saat ini proses penanganan kasus tersebut dalam tahap proses verifikasi dan validasi pemberkasan. ORI berencana memanggil pihak sekolah pekan depan.

“Paling tidak minggu [pekan] depan,” kata Budi kepada Harianregional.com (Solopos Media Group), Selasa (1/11/2022).

Advertisement

“Paling tidak minggu [pekan] depan,” kata Budi kepada Harianregional.com (Solopos Media Group), Selasa (1/11/2022).

Dugaan intimidasi yang dialami DES itu bermula saat DES meneruskan pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal ke WA group paguyuban sekolah. Pesan tersebut berisi tentang pembangunan sarana dan prasarana sekolah senilai Rp300 juta pada 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ratusan Dusun di Gunungkidul Memakai Nama Pohon

Advertisement

Pendamping DES, Katarina Susi, mengatakan kasus ini berawal dari pemanggilan DES menghadap kepala sekolah tanpa diberi tahu pemanggilan ini terkait dengan apa. DES berpikir pemanggilan ini terkait dengan anaknya di sekolah.

"Ternyata di sekolah dia harus berhadapan dengan kepala sekolah dan komite dan ditanyalah ini kok ada berita pencemaran nama baik terkait proposal," ucapnya.

DES adalah orang yang pertama kali meneruskan pesan kaleng tersebut ke grup paguyuban. Sehingga dianggap menyebarkan berita bohong. Pemanggilan kembali dilakukan oleh sekolah pada 27 Oktober 2022. "Menurut sekolah berita bohong dan pencemaran sekolah.”

Advertisement

Baca Juga: Waroeng SS Diduga Langgar Permenaker, Pemda DIY Minta Pemotongan BSU Dibatalkan

Menurutnya Dinas Pendidikan Sleman baru mengetahui kejadian ini pada Senin (31/10/2022) pagi. Kemudian kepala sekolah dipanggil dan untuk dimintai keterangan.

"[DES] diberikan kepastian bahwa anaknya tidak akan mendapatkan hal-hal yang tidak kondusif di sekolah," paparnya.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Adi Marsanto, menyampaikan Disdik telah memanggil kedua belah pihak, baik DES bersama pendamping dan juga sekolah dan komite. Keduanya dipanggil dalam waktu yang berbeda.

"Kami minta semua berikan klarifikasi, intinya gini, ini miskomunikasi. Yang namanya intimidasi ini enggak ada. Kamis kami akan pertemukan kedua belah pihak itu," ucapnya.

Baca Juga: Ikan Senilai Rp35 Juta di Kolam Ludes Dimaling, Warga Bantul Lapor Polisi

Sri menyebut ini adalah masalah internal di salah satu SD Negeri di Sleman tersebut. Komite sekolah hanya meminta klarifikasi. Disdik akan mempertemukan secara kekeluargaan.

Untuk proposal sendiri merupakan inisiasi dari pihak komite. Secara aturan menurutnya diperkenankan, dikemas dalam bentuk sumbangan sukarela. Karena masih proposal tentu saja belum ada dana yang terkumpul.

"Proposal aturannya memang boleh, sumbangan sukarela. Bahwa komite diperbolehkan inisiasi kegiatan dan ini semua komite atau semua harus tahu dan terbuka."

"Insyaallah sudah clear. Kami tidak menyangkakan mana yang salah dan mana yang benar. Semua benar, semua bisa juga salah. Kalau salah ya diakui, kalau salah ya diakui, disengkuyung bareng [diselesaikan bersama-sama]," lanjutnya.

Baca Juga: Arogan! 3 Pemuda Aniaya Pengendara Motor di Bantul, Ancam Pakai Pistol Mainan

Harianregional.com mencoba mengklarifikasi pihak sekolah atas dugaan intimidasi ini. Namun sesampainya di sekolah kepala sekolah sedang tidak ada di tempat. Salah satu guru menyampaikan semua sedang mengajar, sehingga tidak ada yang bisa ditemui. "Semua guru ngajar," ucapnya singkat sambil jalan ke kelas.

Guru lain yang tidak berkenan disebutkan namanya meminta untuk langsung bertanya ke Kepala Sekolah saja. "Saya gak tahu apa-apa." ucapnya.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul Orang Tua Siswa SD di Sleman Diduga Diintimidasi Pihak Sekolah, Begini Respons Pemda

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif