regional
Langganan

Gebyar Keistimewaan, Wujud Kolaborasi Menjaga Keistimewaan DIY - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bayu Jatmiko Adi  - Espos.id Jogja  -  Senin, 2 September 2024 - 08:34 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, JOGJA — Gebyar Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari kedua, Sabtu (31/8/2024), menjadi puncak peringatan 12 tahun Undang-undang Keistimewaan (UUK) DIY. Acara tersebut menjadi pesta rakyat yang menampilkan beragam seni pertunjukan, hingga potensi daerah yang tercermin dalam produk-produk Desa Prima.

Diketahui, pada 31 Agustus 2012 lalu, Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. Dengan hadirnya UUK yang telah berusia 12 tahun tersebut diharapkan Pemerintah DIY, pemerintah kabupaten/kota dan pemerintahan kalurahan bersama segenap lapisan masyarakat bisa saling bersinergi dan berkolaborasi membangun DIY.

Advertisement

Pada laporan kegiatan Gebyar Keistimewaan Peringatan 12 Tahun UUK DIY, Kepala Bidang Urusan Perencanaan dan Pengendalian Paniradya Kaistimewan DIY, Tri Agus Nugroho, menyampaikan acara yang digelar Sabtu menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama 30 hari mulai 12 Agustus-12 September 2024. Kegiatan puncak berlangsung dua hari, yakni 30-31 Agustus.

Pada 30 Agustus digelar dengan agenda Satriya Runer Fun Run, senam zumba, donor darah, pemeriksaan kesehatan jiwa, pameran desa prima, dan beberapa penampilan musik. Sedangkan pada 31 Agustus, ada banyak kegiatan yang diawali workshop serta lomba mewiru jarik dan iket-iketan, pameran desa prima, pameran sarana dan prasarana keistimewaan, dan juga pertunjukan musik.

Advertisement

Pada 30 Agustus digelar dengan agenda Satriya Runer Fun Run, senam zumba, donor darah, pemeriksaan kesehatan jiwa, pameran desa prima, dan beberapa penampilan musik. Sedangkan pada 31 Agustus, ada banyak kegiatan yang diawali workshop serta lomba mewiru jarik dan iket-iketan, pameran desa prima, pameran sarana dan prasarana keistimewaan, dan juga pertunjukan musik.

Total ada 487 kegiatan dalam rangkaian perayaan selama 30 tersebut. Sedangkan sampai dengan Sabtu yang menjadi pertengahan rangkaian, sudah terlaksana 243 kegiatan.

Pada peringatan tersebut juga diluncurkan jingle Gebyar Keistimewaan dan aransemen Gending Lancara Keistimewaan. Juga diluncurkan Tari Regol Bergodo Trengginas serta Tari Keistimewaan DIY.

Advertisement

“Sebagai wilayah dengan status istimewa, DIY memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keistimewaan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Lima tujuan utama tata kelola pemerintahan yang baik, pelestarian budaya, pemanfaatan tanah, pengembangan pendidikan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, merupakan pilar-pilar yang menjadi fokus dalam menjalankan amanah ini,” kata dia.

Ia juga menyampaikan selama 12 tahun ini telah banyak pencapaian yang diraih Pemprov DIY. Misalnya, indeks pembangunan manusia di DIY yang terus meningkat menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 81,8 pada 2023.

“Ini bukan sekadar angka, namun juga cerminan kerja keras dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” lanjut Gubernur melalui Aris Eko.

Advertisement

Pada sambutan tersebut Gubernur DIY juga menyampaikan capaian di bidang pelestarian budaya. Sejauh ini DIY telah menunjukkan komitmen yang kuat melalui berbagai program seperti Festival Budaya Yogyakarta dan revitalisasi situs-situs bersejarah. Program pendidikan berbasis budaya lokal juga terus dikembangkan sebagai pilar penting pelestarian budaya. Bahkan sertifikat warisan dunia dari UNESCO, Sumbu Filosofi Yogyakarta atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, dapat diraih.

Di sisi lain, Sri Sultan HB X menilai peningkatan kualitas dan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan partisipatif perlu terus diupayakan. Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam pembangunan daerah menjadi sesuatu hal yang penting.

Tanah Kasultanan

Sri Sultan HB X juga menyingggung terkait pemanfaatan tanah kasultanan dan kadipaten yang harus diarahkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Setiap warga DIY, dari kota hingga pelosok desa harus merasakan manfaat keistimewaan tersebut agar tidak ada yang tertinggal dalam arus kemajuan.

Menurutnya, momentum peringatan UUK DIY tahun ini adalah waktu yang tepat untuk memperbarui komitmen dalam menjaga keistimewaan. Dia mengimbau ke depan semangat gotong royong dan inovasi untuk terus dijaga. Dengan begitu keistimewaan DIY akan terus terjaga, berkembang dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyaraat DIY dan generasi yang akan datang.

Advertisement

Pada puncak acara perayaan 12 UUK tersebut juga dilakukan pemotongan tumpeng yang dilakukan Gubernur DIY diwakili Asisten Sekretaris Daerah 3 Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho. Potongan tumpeng kemudian secara simbolis diserahkan kepada Ketua Sekber Keistimewaan, Widihasto Wasana Putra; dan Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, sebagai bentuk rasa syukur pada peringatan 12 Tahun UUK.

Masyarakat yang hadir ada kegiatan malam puncak Gebyar Keistimewaan 12 Tahun UUK di Lapangan Minggiran, Suryodiningratan, Matrijeron, Yogyakarta, DIY tersebut juga dihibur dengan penampilan Metropolis Band Burger Time dan Fani Soegi.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif