regional
Langganan

Gadis-Gadis Cantik di Telaga Sarangan : Didatangi Petugas Berparas Ayu, Wisatawan Satu Mobil ini Heboh - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Aries Susanto Jibi Solopos  - Espos.id Regional  -  Senin, 29 Desember 2014 - 21:05 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah gadis berparas cantik bertugas menarik retribusi objek wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Senin (29/12/2014). Mereka adalah duta wisata Magetan untuk mempromosikan sejumlah objek wisata di Magetan. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Gadis-gadis cantik yang berjaga di loket Telaga Sarangan, kerapkali membuat heboh seluruh penumpang bermobil.

Madiunpos.com, MAGETAN--Mobil Toyota Avanza warna gelap itu bergerak melambat di pos loket sisi timur Telaga Sarangan, Magetan.

Advertisement

Setelah berhenti, kaca gelap di sisi sopir lantas turun perlahan. Dari luar, nampak sejumlah penumpang rata-rata kaum adam berusia muda.

Tak berselang lama, suasana di seluruh isi mobil langsung gher-gherran begitu datang seorang gadis berparas ayu dengan rambut panjang tergerai menyodorinya karcis.

"suit...suit..suit...ehemmm," begitu ledek salah satu penumpang kepada rekannya yang menerima sesobek tiket masuk. "Kembaliannya buat Mbak saja. Saya ikhlas kok. Suerrr!!" sahut rekannya kembali menyulut heboh para penumpang. Belum reda suasana seisi mobil itu, kaum lelaki yang akan berwisata ke Telaga Sarangan itu terus berceloteh usil. Ada yang seperti tak rela ketika kendaraanya harus melaju dan meninggalkan pos loket.

Advertisement

Sebagian berbalik badan dan terus menatap penuh pesona kepada gadis-gadis petugas loket Sarangan dari balik kaca mobil. Intan Nia Rahma Dewanti, salah satu petugas loket Telaga Sarangan berparas ayu itu mengaku tak kaget dengan ulah para penumpang yang heboh.

Menurutnya, hal itu sebagai hal yang wajar dan tak perlu dipikir terlalu dalam. "Kalau pengunjung di dalam mobil suit-suit dan bercanda itu sudah biasa. Banyak sekali penumpang seperti itu, apalagi kalau semuanya laki-laki," terangnya.

Meski demikian, Nia dan rekan-rekannya sudah memiliki jurus jitu mengatasi kehebohan tersebut.

Advertisement

Salah satunya tetap mengedepankan kesopanan, baik ketika merespon atau melayani. "Kadang saya memakai bahasa kromo inggil ketika melihat para pengunjungnya orang Jawa. Biasanya dengan begitu, mereka mengerti dan tak macem-macem," jelas Riska, rekan Nia lainnya.

Advertisement
Aries Susanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif