by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Kamis, 10 Agustus 2023 - 17:00 WIB
Esposin, SEMARANG - Layanan transportasi umum di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang belum merata menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). DPRD Jateng pun meminta BLU UPTD Trans Semarang untuk bisa memenuhi pemerataan layanan transportasi melalui feeder, terutama di wilayah Jalan Kokrosono, Kecamatan Semarang Utara.
Berdasarkan pengamatan Esposin, setidaknya ada empat sekolah yang terletak di Jalan Kokrosono. Keempat sekolah itu yakni SMKN 10 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMPN 25 Semarang, dan SMK Pelayaran Wira Samudera.
Siswa di empat sekolah ini pun cukup kesulitan dalam mengakses moda transportasi umum, salah satunya dikarenakan tidak adanya transportasi umum seperti feeder Trans Semarang.
Oleh karenanya, Sekretaris Komisi C DPRD Semarang, Suharsono, pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memenuhi kebutuhan transportasi umum di wilayah tersebut. Ia juga mengaku sudah mengusulkan agar Trans Semarang membuka rute feeder di Jalan Kokrosono.
"Kami sudah minta Pemkot Semarang memprioritaskan wilayah Kokrosono, Ngemplak, dan Simongan," ujar Suharsono kepada Esposin, Kamis (10/8/2023).
Menurut Suharsono, layanan Trans Semarang haruslah memberi akses terhadap dua kalangan, yakni kalangan pelajar di lingkungan sekolah dan juga pekerja di kawasan industri.
Lebih lanjut, pengelola Trans Semarang pun diminta melakukan kajian terkait penambahan koridor dan rute BRT maupun Feeder untuk mengakomodasi para pelajar dan pekerja. Di mana salau satunya adalah wilayah yang melewati Kelurahan Ngemplak Simongan.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 10 Semarang, Ardan Sirojuddin, membenarkan jika tidak adanya akses transportasi umum menuju Jalan Kokrosono. Padahal keberadaan angkutan umum seperti Trans Semarang menjadi kebutuhan pelajar di sekolahnya.
“Harapannya ada Feeder masuk Kokrosono agar bisa melayani anak-anak sekolah yang rumahnya jauh. Mudah-mudahan Dishub atau Mbak Ita [Wali Kota Semarang] segera merealisasikan,” harap Ardan.