by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Senin, 22 Februari 2021 - 20:45 WIB
Esposin, SEMARANG – Pandemi Covid-19 hingga kini belum juga usai. Kendati demikian, sejumlah rumah sakit (RS) di Jawa Tengah (Jateng) sudah mengajukan menutup layanan isolasi Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Senin (22/2/2021).
Yulianto mengaku saat ini tingkat keterisian tempat tidur baik ICU maupun isolasi pasien Covid-19 memang terus menurut. Keterisian tempat tidur ICU di angka 38,08%, sedangkan isolasi mencapai 33,01%.
Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Klaten Terus Menurun, Tapi Angka Kematian Stabil Tinggi
Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Klaten Terus Menurun, Tapi Angka Kematian Stabil Tinggi
Hal itu pun membuat sejumlah rumah sakit mengusulkan menutup layanan isolasi Covid-19. Mereka minta ruangan isolasi agar difungsikan kembali untuk perawatan pasien non-Covid-19.
“Sudah banyak yang mengajukan untuk menutup tempat isolasi Covid-19 dan memindahkan untuk perawatan non-Covid-19, karena memang jumlahnya terus menurun,” ujar Yuliyanto.
“Angka kasus aktif terus mengalami penurunan, dari 8.230 pada pekan sebelumnya, pekan ini kasus aktif hanya 7.300. Case fatality rate [CFR] juga menurun dan recovery rate [RR] juga mengalami peningkatan,” ujar Yulianto.
Baca juga: Viral! Anggota DPRD Bantul Sebut Pemakaman Covid Seperti Ngubur Anjing
“Banyak yang usul agar tempat isolasi itu difungsikan untuk non-Covid. Tapi saya bilang hati-hati, jangan dulu ditutup,” kata Ganjar.
Jika memang jumlah ruang isolasi Covid-19 yang tidak terpakai cukup banyak, Ganjar meminta rumah sakit menyiapkan ruangan itu sebagai cadangan penambahan tempat tidur ICU. Hal itu penting agar kapasitas ICU di Jateng aman.
“Kalau memang ada sisa, silakan dipakai yang lain. Tapi saya minta dilaporkan dan dikonsolidasikan dengan Dinas Kesehatan. Saya minta tidak tergesa-gesa. Saya khawatir ini gelombang pertama yang turunnya bagus. Mudah-mudahan tidak muncul gelombang kedua,” tuturnya.