regional
Langganan

Dugaan Warga Brebes Suspek Monkey Pox, Dinkes Jateng Lakukan Antisipasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 5 September 2024 - 15:22 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi tes darah untuk mendeteksi virus cacar monyet. (Freepik.com)

Esposin, SEMARANG – Seorang warga Kabupaten Brebes, yang dikabarkan suspek cacar monyet atau monkey pox (Mpox), membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) makin waspada.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup berdih dan sehat (PBHS) dan menjaga perilaku seksual.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, kepada Esposin, Kamis (5/9/2024).

Ia mengatakan, sosialisasi dan screening awal telah diterapkan untuk antisipasi dini penyebaran kasus cacar monyet di 35 kabupaten/kota.

Advertisement

Ia mengatakan, sosialisasi dan screening awal telah diterapkan untuk antisipasi dini penyebaran kasus cacar monyet di 35 kabupaten/kota.

“Masyarakat perlu perilaku hidup bersih dan sehat. Dan pemerintah, sekarang untuk perjalanan orang luar, dilakukan screening di bandara-bandara. Jadi yang berpergian luar itu kemudian screening apakah ada gejala deman atau bagaimana saat pemeriksaan,” kata Yunita.

Sedangkan dari segi sosialisasi, Yunita tak hanya mengedukasi secara langsung. Namun juga menyampaikan lewat zoom bersama dan media sosial (medsos) dengan menghadirkan narasumber yang terpercaya.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, menjelaskan penyakit ini dapat menular saat bersentuhan dengan luka lesi orang yang terinfeksi.

Selain itu, MPox juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan dan lelaki suka lelaki (LSL).

“Gejalanya ada ruam, lesi [luka] bendol-bendol, demam, nyeri telan, dan yang khas ada pembesaran getah bening atau limfadenopati benjolan ada di ketiak, belakang telinga, pangkal paha, dan leher,” jelas Irma.

Advertisement

Terkait vaksin, Irma menyebut pada tahap ini prioritasnya diberi pada populasi kunci. Di antaranya mereka yang mengidap HIV, LSL dan mereka yang memiliki risiko tinggi kontak dengan penderita MPox.

Irma pun menegaskan meski belum ditemukan kasus Mpox di Jateng, berbagai langkah telah dilakukan.

Seperti penyiapan fasilitas kesehatan, rumah sakit rujukan, dan koordinasi dengan otoritas kesehatan bandara.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Dinkes Jateng buka suara terkait kabar yang menyebut virus cacar monyet atau monkey pox (Mpox) telah masuk ke wilayah provinsi tersebut.

Hal ini menyusul adanya dugaan seorang warga Brebes, E, 30, yang menjadi suspek Mpox dan tengah menjalani isolasi di sebuah rumah sakit di Brebes, Jateng.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengaku kondisi E saat ini sudah membaik.

Meski demikian, E masih harus menjalani pemeriksaan untuk diambil sampel darahnya, untuk mengetahui apakah benar-benar terkonfirmasi cacar monyet.

“Memang dilihat ada seperti cacar bengkak, makanya orang lain mengira-kira cacar monyet. Tapi diagnosisnya masih cacar biasa, tapi ini masih mau menjalani pemeriksaan lanjutan,” kata Yunita.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif