by Harian Jogja Abdul Hamid Razak - Espos.id Jogja - Kamis, 2 September 2021 - 03:10 WIB
Esposin, SLEMAN - Kapasitas tempat tidur di bangsal Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan tetap dipertahankan, meskipun sepanjang Agustus jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Sleman mengalami penurunan.
Lonjakan kasus Covid-19 pada Juli lalu memaksa rumah-rumah sakit rujukan di Sleman menambah kapasitas tempat tidur hingga 40 persen.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama mengatakan Dinkes tidak akan terburu-buru mengalihkan tempat tidur untuk pasien Covid-19 ke bangsal umum atau non Covid-19. Kendati ada penurunan kasus sepanjang Agustus, namun angka kejadian harian di Sleman belum stabil atau masih fluktuatif.
Baca juga: Pemkab Desak Satgas Kalurahan Bawa Pasien Isoman ke Isoter
Baca juga: Pemkab Desak Satgas Kalurahan Bawa Pasien Isoman ke Isoter
Cahya tidak ingin kasus lonjakan pada Juli, terjadi lagi sehingga berdampak kolapsnya rumah sakit. "Jadi kami belum mengalihkan bangsal Covid-19 ke non Covid-19. Ini untuk antisipasi karena kasus masih fluktuatif. Kami tidak ingin ada lonjakan secara tiba-tiba. Sehingga bangsal Covid-19 di rumah sakit rujukan tetap dipertahankan hingga 40 persen," kata Cahya, Rabu (1/9/2021).
Saat ini, lanjut Cahya, terdapat penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur. Baik di rumah sakit rujukan maupun di selter isolasi terpusat (isoter). Untuk BOR rumah sakit, sudah di bawah 50 persen atau tepatnya 38 persen. Padahal selama Juli, BOR di atas 90 persen.
Baca juga: Menuju PTM, 75 Persen Santri di Kota Jogja Telah Divaksin
Oleh karenanya, kata Cahya, Dinkes terus menguatkan beberapa aspek dalam penanganan Covid-19. Mulai dari kegiatan vaksinasi hingga testing dan tracing yang lebih tinggi dan penerapan protokol kesehatan lebih ketat. "Testing mingguan di Sleman juga meningkat sampai akhir Agustus ini 1.355 kasus. Kami tetap harus berhati-hati menghadapi lonjakan kasus supaya tidak berakibat fatal," katanya.
Baca juga: Baru! Mural "Tuhan Kami Lapar" Mejeng di Flyover Janti Jogja
Meski begitu ia mengakui beberapa rumah sakit melakukan efisiensi tugas SDM yang sebelumnya menangani pasien Covid-19 ke pasien non Covid-19. Hal ini seiring dengan turunnya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Sekda Sleman Harda Kiswaya menegaskan saat ini Sleman masih masuk PPKM level 4 sehingga kebijakan yang diterapkan Pemkab masih sama. "Kami tidak kendor dengan upaya mendisiplinkan masyarakat agar bisa segera turun level. Vaksinasi terus kami tingkatkan agar Sleman bisa turun level," katanya.