regional
Langganan

Didukung Tokoh Adat Bonokeling, Sudaryono Diyakini Mampu Rawat Tradisi Jateng - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 27 Juni 2024 - 21:30 WIB

ESPOS.ID - Masyarakat Adat Bonokeling saat menggelar deklarasi dukungan untuk Sudaryono maju sebagai calon gubernur Jateng 2024 di Banyumas, Kamis (27/6/2024). (Brand Content)

Esposin, BANYUMAS - Masyarakat adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, menyatakan mendukung Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono, maju sebagai calon gubernur Jateng 2024. Mereka menyimpan keyakinan apabila terpilih sebagai Gubernur Jateng, Sudaryono memiliki komitmen penuh melestarikan dan menjaga adat istiadat masyarakat Bonokeling.

"Masyarakat adat Bonokeling siap mendukung Mas Dar [sapaan Sudaryono] sebagai Gubernur Jateng pada Pilgub 2024. Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat adat Bonokeling kepada Mas Dar," kata Ketua Umum Tani Merdeka, Don Muzakir, yang hadir dalam agenda deklarasi masyarakat adat Bonokeling, Banyumas, Jateng, Kamis (27/6/2024).

Advertisement

Deklarasi masyarakat adat Bonokeling mendukung Sudaryono itu digelar di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang. Didampingi tujuh bedogol, tetua Adat Bonokeling, Mbah Mitro, 66, menegaskan siap memperjuangkan Sudaryono sampai terpilih sebagai Gubernur Jateng.

Don Muzakir mengucapkan terima kasih atas dukungan warga Bonokeling kepada Sudaryono. "Saya mewakili Mas Dar mengucapkan terima kasih kepada tokoh dan masyarakat Bonokeling yang telah mendukung perjuangan kami mewujudkan Jateng maju dan mapan. Mas Dar berkomitmen akan melestarikan dan menjaga setiap adar istiadat di Jateng," tegas Don Muzakir.

Advertisement

Don Muzakir mengucapkan terima kasih atas dukungan warga Bonokeling kepada Sudaryono. "Saya mewakili Mas Dar mengucapkan terima kasih kepada tokoh dan masyarakat Bonokeling yang telah mendukung perjuangan kami mewujudkan Jateng maju dan mapan. Mas Dar berkomitmen akan melestarikan dan menjaga setiap adar istiadat di Jateng," tegas Don Muzakir.

Sekadar informasi, masyarakat adat Bonokeling merupakan anak keturunan dari Kiai Bonokeling yang konon merupakan seorang Patih Kerajaan Pasirluhur. Kerajaan Pasirluhur saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.

Namun, Kiai Bonokeling memilih menepi dari ingar bingar Kerajaan Pasirluhur dan membuka lahan tani di Desa Pekuncen, Banyumas.

Advertisement

Don Muzakir mengakui masyarakat adat Bonokeling memiliki karakteristik yang unik. "Masyarakat bonokeling itu masyarakat adat Jawa kuno yang sudah menjalankan adat dan tradisinya hampir 700 tahun yang lalu hingga sekarang. Jadi mereka memegang tradisi adat Jawa kuno yang sampai sekarang tetap lestari, tapi tidak mengabaikan nilai-nilai agama Islam," terang Don Muzakir.

Aris Munandar selaku Ketua Pekatik'e Mas Dar menambahkan Desa Pekuncen punya peran strategis dalam perkembangan masyarakat adat Bonokeling di Banyumas. Menurutnya, Desa Pekuncen merupakan simpul utama yang menghubungkan keluarga besar Bonokeling yang tersebar di wilayah-wilayah sekitaran Banyumas.

"Mereka hidup dengan guyub rukun tanpa campur tangan pemerintah. Tradisi yang mereka pegang benar-benar mencerminkan trandisi kuno yang sampai saat ini mewakili berbagai segmen masyarakat yang ada," tegas Aris Munandar.

Advertisement

Yang menarik, kata Air Munandar, tradisi kuno masyarakat adat Bonokeling ini mengakui kesetaraan gender. Mereka berpandangan kaum perempuan dan laki-laki memiliki peran sejajar di bumi dalam merawat ekosistem dan menjaga ekologi alam.

"Di Bonokeling dilarang yang namanya menebang pohon tanpa sepengetahuan tetua adat, bisa kualat," katanya.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif