regional
Langganan

Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Siswi SMAN 3 TA Madiun di Ngawi Dibongkar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yoga Adhitama  - Espos.id Jatim  -  Rabu, 11 September 2024 - 22:00 WIB

ESPOS.ID - Proses pembongkaran ulang makam seorang siswi kelas X SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial GPN,16, yang diduga meninggal tidak wajar,Rabu (12/6/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Esposin, NGAWI – Polres Madiun Kota melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam jenazah seorang sisiwi kelas X SMAN 3 Taruna Angkasa (TA) Madiun berinisial GPN, 16, di TPU Dusun Alas Pecah, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (11/9/2024).

Ekshumasi ini dilakukan lantaran pihak keluarga menduga putrinya meninggal dunia karena menjadi korban kekerasan. Siswi GPN meninggal tidak wajar pada Rabu (12/6/2024).

Advertisement

Suasana haru menyelimuti saat dilakukan pembongkaran makam GPN yang meninggal kurang lebih tiga bulan yang lalu itu.

Para anggota keluarga terlihat berupaya untuk menenangkan ibu kandung korban, Sinela, 46, yang tak kuasa membendung air matanya sejak datang ke area tempat pemakaman putrinya. Sinela datang melihat langsung penggalian makam jenazah putri kandungnya itu bersama Bagus Handono sang suami dan juga merupakan ayah kandung korban.

Advertisement

Para anggota keluarga terlihat berupaya untuk menenangkan ibu kandung korban, Sinela, 46, yang tak kuasa membendung air matanya sejak datang ke area tempat pemakaman putrinya. Sinela datang melihat langsung penggalian makam jenazah putri kandungnya itu bersama Bagus Handono sang suami dan juga merupakan ayah kandung korban.

Pembongkaran anak keempat dari pasangan Bagus-Sinela ini dilakukan oleh Polres Madiun Kota secara tertutup dengan pengamanan ketat petugas dari Polres Ngawi. Garis polisi dipasang di sekitar area penggalian untuk menjaga keamanan dan privasi proses tersebut.

Sementara proses autopsi itu dilakukan oleh tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk dan Kediri selama kurang lebih 3 jam, dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan sekitar pukul 12.00 WIB. Hasil ekshumasi diharapkan dapat memberi kejelasan atas penyebab kematian korban, yang sebelumnya dinyatakan meninggal akibat pembengkakan paru-paru yang menyebabkan cairan naik ke kepala.

Advertisement

Karena tidak ada perkembangan yang signifikan, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa korban pulang ke Ngawi dan sirujuk ke RSUD Widodo Ngawi, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan.

“Rumah Sakit Widodo memberi tahu, hasil dari pemeriksaan penyebab anak saya meninggal akibat pembengkakan paru-paru dan ada cairan yang naik ke kepala,” bebernya.

Pascaanaknya meninggal, pihak keluarga mencoba untuk mengkonfirmasi pihak sekolah. Namun pihak sekolah membantah ada kekerasan sehingga menyebabkan GPN jatuh sakit hingga meninggal. Tak puas dengan jawaban pihak sekolah, Bagus melaporkan kejadian tersebut ke Polres Madiun Kota. Namun laporan saat itu sempat dicabut.

Advertisement

“Saya juga minta jadwal kegiatan sebelum anak saya masuk ke rumah sakit. Karena sebelumnya anak saya tidak mengeluh sakit. Sehari setelah anak saya wafat, pihak sekolah dan Polres Madiun Kota datang konfirmasi masalah ini,” imbuhnya.

Meski demikian, pihak keluarga masih curiga mengenai penyebab pasti korban meninggal. Hingga akhirnya, tiga bulan setelah kejadian tersebut, orang tua korban menemukan sejumlah bukti percakapan di smartphone, maupun buku harian milik korban, yang mengarah ke indikasi kekerasan.

“Bukti-bukti itu kemudian membuat kami membatalkan laporan yang sudah dicabut. Sehingga kami melaporkan persoalan ini kembali. Dari situ diproses, kami serahkan semua bukti dan kronologi terus dikembangkan oleh petugas, sampai akhirnya dilakukan ekshumasi,” terangnya.

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno, usai melakukan proses ekshumasi itu menegaskan, tujuan dilaksanakan ekshumasi ini memberikan kepastian hukum serta memastikan penyebab kematian korban. Sementara hasil dari ekshumasi itu masih akan diteliti oleh tim ahli sebelum nantinya diumumkan kepada publik.

“Alhamdulillah berjalan lancar tidak ada kendala. Pemeriksaan mengambil semua hal yang dibutuhkan oleh ahli. Hasil pemeriksaan ditunggu saja, saat ini masih diteliti oleh tim ahli,” tandas AKP Sujarno.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif