regional
Langganan

Di UIN Salatiga, Stafsus Mensesneg Beri Motivasi Mahasiswa Hadapi Era AI - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Hawin Alaina  - Espos.id Jateng  -  Rabu, 4 September 2024 - 13:52 WIB

ESPOS.ID - Suasana kuliah umum mahasiswa baru UIN Salatiga di Gedung Auditorium Prof Ahmadi Kampus 3 UIN Salatiga, Rabu (4/9/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Esposin, SALATIGA – Ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mengikuti kuliah umum dan pengukuhan mahasiswa baru di Gedung Auditorium Prof Ahmadi, Kampus 3 UIN Salatiga, Rabu (4/9/2024).

Dalam kesempatan itu, staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Stafsus Mensesneg) Dr Fajar Riza Ul Haq memberikan bekal dan motivasi bagi mahasiswa menghadapi era artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Advertisement

Fajar menyebut, saat ini kecerdasan buatan sudah bisa bekerja dengan memprediksi keinginan manusia.

Contohnya algoritma media sosial yang keluar sesuai dengan keinginan maupun minat pengguna media sosial tersebut.

Advertisement

Contohnya algoritma media sosial yang keluar sesuai dengan keinginan maupun minat pengguna media sosial tersebut.

“Tetapi mesin cerdas ini juga ternyata punya kemampuan yang melampaui itu, menganalisis data. Membantu meringankan pekerjaan kita, dan di dunia kerja nanti mesin cerdas ini juga bisa membantu mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan manusia. Tetapi pada saat yang sama itu menjadi ancaman buat kita semua akan banyak orang kehilangan pekerjaannya,” papar Fajar Rabu (4/9/2024).

Tantangan tersebut, lanjut Fajar, satu hal yang memang harus dihadapi. Dia menekan agar mahasiswa peka terhadap kemajuan tersebut.

Advertisement

“Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat, tidak berbanding lurus dengan literasi masyarakat. Ini menjadi tantangan banjirnya informasi di gadget kita,” kata Fajar.

Sehingga mahasiswa harus memiliki kecerdasan untuk memilah dan hati-hati dalam memilih informasi. Sebab tidak semua informasi sekarang ini tidak terverifikasi dengan baik dan benar.

“Maka yang dibutuhkan adalah kekritisan, butuh literasi, apakah informasi yang disampaikan itu benar atau tidak,” jelasnya.

Advertisement

Diakuinya, salah satu manfaat dan yang membedakan mahasiswa adalah memiliki nilai-nilai untuk melatih daya nalar dan menangkap informasi dengan lebih objektif.

Sehingga tidak ikut menjadi orang yang terseret arus kemajuan teknologi yang menyesatkan dan menyebabkan kerusakan baik lingkungan, masyarakat, maupun kesatuan negara.

Sementara itu, Rektor UIN Salatiga Prof Zakiyuddin Baidhowy mengatakan, kemajuan pada sektor kecerdasan buatan itu harus pula diimbangi dengan moderasi beragama. Hal tersebut merupakan tantangan yang dihadapi, khususnya di kampus UIN Salatiga.

Advertisement

Rektor menyebut, UIN Salatiga saat ini sedang berproses untuk mencapai visi misi UIN Salatiga pada tahun 2045.

Menurutnya, visi ini dibuat besar, karena mengikuti rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN).

“UIN Salatiga memiliki tagline sebagai Green Wasathiyah Campus, itu artinya bahwa pada kata green dan pada kata Wasathiyah itu bertemu satu nilai yang sama-sama pentingnya yaitu nilai keseimbangan,” kata Rektor.

Nantinya dalam perkuliahan mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Wasathiyah Islam. Diharapkan dengan mata kuliah itu, menjadi alat bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memahami tentang hakikat keanekaragaman di dalam kehidupan.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif