by Gilang Jiwana Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 8 Januari 2016 - 13:21 WIB
Harianregional.com, JOGJA --Adik tertua Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadikusumo menilai ada perbedaan antara Dawuh Dalem yang beredar di media massa dengan teks sebenarnya. Dia mengatakan penafsiran yang beredar terlalu berlebihan dari apa yang sebenarnya dimaksud.
Baca juga :
Untuk menanggapi dawuh itu, beberapa rayi dalem sempat menggelar pertemuan di kediaman Hadikusumo Rabu (6/1/2016) malam. Pertemuan tertutup itu dilakukan untuk membahas apa sebenarnya maksud Sultan saat menggelar Dawuh Dalem.
Ditemui seusai Jumeneng Dalem Paku Alam X, Gusti Hadi, sapaan akrab Hadikusumo mengatakan apa yang disampaikan sebenarnya bukan sebuah dawuh (perintah) melainkan mangertenana atau sebuah pengumuman. Terjadinya penafsiran yang berlebihan itu menurut Gusti Hadi terjadi karena bahasa yang digunakan harus dibaca berulang-ulang agar bisa dipahami maknanya.
Meskipun begitu dia tak mengatakan apa yang beredar sepenuhnya salah. Hanya saja ada pemahaman berlebihan dalam menanggapi langkah Raja Keraton Jogja itu dan mengakibatkan suasana semakin keruh.
“Secara pribadi saya mensinyalir ada kalimat yang terlalu over saat ditafsirkan karena pakai bahasa jawa, harus dibaca berulang-ulang baru tahu,” kata dia.