regional
Langganan

Deretan Masjid Tertua di Jawa Timur, Ada yang Usianya 600 Tahun - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ridha Rosliana  - Espos.id Regional  -  Kamis, 30 Maret 2023 - 23:16 WIB

ESPOS.ID - Masjid Ampel Surabaya. (bappedalitbang.surabaya.go.id)

Esposin, MADIUN -- Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang kental akan nuansa keislamannya. Wilayah ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah awal perkembangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Salah satu bukti yang menunjukkan itu adalah banyaknya masjid kuno yang tersebar di Jawa Timur. Ada banyak masjid lawas yang berdiri di Jatim sejak puluhan hingga ratusan tahun silam. Berikut ini beberapa masjid tertua di Jawa Timur:

  1. Masjid Agung Sunan Ampel 
Masjid Agung Sunan Ampel merupakan masjid tertua di Jawa Timur yang didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Rahmatullah atau dikenal dengan Sunan Ampel. Sunan Ampel membangun masjid dibantu sahabat karibnya yaitu Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta para santrinya.
Advertisement

Masjid ini dibangun di atas sebidang tanah seluas 120 x 180 meter persegi. Lokasinya berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel.

Masjid Sunan Ampel di Surabaya. (tourism.surabaya.go.id)

Masjid Agung Sunan Ampel dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan bernuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Pada tahun 1972 Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel telah ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya.

  1. Masjid Tegalsari 
Masjid Tegalsari berdiri sejak abad ke-18 atau pada tahun 1742 M dan didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari. Kiai Ageng Muhammad Besari sendiri merupakan tokoh penyebar Agama Islam di Kabupaten Ponorogo sekaligus pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar atau yang disebut dengan Pondok Tegalsari. Corak yang dimiliki oleh Masjid Tegalsari merupakan akulturasi dari gaya Islam, Jawa, dan Hindu.
Advertisement

Masjid Tegalsari Ponorogo. (ponorogo.go.id)

Bangunan utama Masjid Tegalsari memiliki model yang sama dengan Masjid Agung Demak, Masjid Agung Ponorogo dan Masjid Ki Ageng Selo, di mana bahan utama adalah kayu jati yang cukup tua. Masjid Tegalsari terletak di Jalan Imam Besari, Tegalsari, Jetis, Kabupaten Ponorogo. Masjid ini telah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya berdasar Undang-undang RI No 5 Tahun 1992.

  1. Masjid Agung Keraton Sumenep
Masjid Agung Keraton Sumenep dulunya bernama Masjid Jami’. Arsitektur Masjid Keraton Sumenep ini sangat megah dan cukup unik yaitu menggabungkan berbagai unsur budaya dalam rancang bangunnya seperti Persia, Arab, India, Cina, dan Jawa. Masjid megah  ini didirikan pada tahun 1781 M dan dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala yaitu Penguasa Negeri Sumenep XXXI. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1779 Masehi dan baru selesai pada tahun 1787 Masehi. Masjid Agung Keraton Sumenep terletak di Jalan Trunojoyo, Sumenep, Kabupaten Sumenep.

Masjid Jami Sumenep. (hima.pwk.its.ac.id)
  1. Masjid Agung Jami' Malang
Masjid Agung Jami’ dibangun pertama kali pada tahun 1890 M. Kemudian pembangunannya dilanjutkan tahap kedua pada tahun 1903. Bangunan megah Masjid Agung Jami’ Malang ini berarsitektur Jawa dan Arab. Masjid ini berbentuk bujur sangkar berstruktur baja dengan atap tajug tumpang dua.
Advertisement

Masjid Jami Malang. (duniamasjid.islamic-center.or.id)

Arsitektur Jawa terlihat dari tiang penyangga masjid yang memiliki konsep soko guru dan arsitektur Arab terlihat pada kubah pada menara masjid juga konstruksi lengkung pada bidang-bidang bukaan. Sampai saat ini, bangunan aslinya masih dipertahankan. Masjid megah ini terletak di Jalan Merdeka Barat No. 3, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif