regional
Langganan

Danais untuk Festival Sendratari DIY Lestarikan Seni Tari - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Akhmad Ludiyanto Brand Content  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 5 September 2024 - 20:16 WIB

ESPOS.ID - Juri Festival Sendratari DIY Sumaryono, pemenang Festival Sendratari DIY 2023 Putra Jalu Pamungkas, Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Atlas Disbud DIY Yuliana Eni Lestari Rahayu, dan Kepala Bidang Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY Nugraha Wahyu Winarna menjadi pembicara dalam Rembag Kaistimewan yang disiarkan langsung di channel YouTube Paniradya Kaistimewan, Kamis (4/9/2024).(Tangkapan Layar Youtube)

Esposin, JOGJA – Rembag Kaistimewan yang merupakan media interaksi diskusi dan komunikasi warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali membahas pemanfaatan Dana Keistimewaan (Danais) kepada masyarakat DIY, Kamis (5/9/2024).

Kali ini Rembag Kaistimewan membahas tentang Danais untuk Festival Sendratari DIY. Acara ini disiarkan secara langsung melalui channel YouTube Paniradya Kaistimewan.

Advertisement

Untuk diketahui, Danais adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan untuk mendanai kewenangan istimewa DIY.

Diskusi menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Bidang Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY Nugraha Wahyu Winarna, Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Atlas Disbud DIY Yuliana Eni Lestari Rahayu, Juri Festival Sendratari DIY Sumaryono, dan pemenang Festival Sendratari DIY 2023 Putra Jalu Pamungkas.

Advertisement

Diskusi menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Bidang Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY Nugraha Wahyu Winarna, Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Atlas Disbud DIY Yuliana Eni Lestari Rahayu, Juri Festival Sendratari DIY Sumaryono, dan pemenang Festival Sendratari DIY 2023 Putra Jalu Pamungkas.

Dalam kesempatan itu, Nugraha Wahyu Winarna menjelaskan bahwa anggaran Danais sudah dimulai sejak 2013. Di antaranya ditujukan untuk mendukung dan memajukan seni tari melalui Festival Sendratari DIY.

“Selain mendukung pelestarian seni tari, juga untuk mendorong pengembangan kreativitas baru agar muncul cerita baru, bukan sekadar sendratari Ramayana,” ujar Nugroho.

Advertisement

“Ini semua dalam rangka melestarikan kesenian di kalangan generasi muda,” imbuhnya.

Yuliana Eni Lestari Rahayu mengatakan Festival Sendratari DIY saat ini sudah berusia 54 tahun. Event ini digagas pada 1970 oleh dua tokoh Jogja, yakni Ki Nayono (anggota DPR GR) dan Sudarso Pringgo Broto (pemerintahan).

Gagasan ini dilatarbelakangi upaya pelestarian seni yang dimiliki khususnya masyarakat DIY. Hingga saat ini bidang tari dan juga festival Sendratari DIY ini lestari dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan DIY.

Advertisement

“Sendratari ini dalam upaya kita menjaga dan merawat seni tari khususnya pijakannya adalah tari klasik gaya Yogyakarta. Tapi setiap tahun memang pola lakon bisa berbeda-beda,” ujar Eni.

Sementara itu, Sumaryono mengatakan bahwa Festival Sendratari DIY merupakan forum prestis bagi kalangan penari, pengrawit, dan perias atau tata busana. Selain itu festival ini dilaksanakan dengan serius karena menggunakan sistem kuratorial.

“Jadi di festival ini ada proses menentukan tema, batas usia, dan sebagainya yang kemudian membuat Festival Sendratari DIY ini benar-benar bernuansa kompetisi. Ini yang menjadi daya tarik. Apalagi ketika masih di Bangsal Kepatihan, wah ini sebuah memori yang tidak bisa dilupakan,” ujarnya.

Advertisement

Ia menambahkan Festival Sendratari DIY menjadi laboratorium pengembangan kesenian gaya Yogyakarta. Sebab dari tahun ke tahun selalu ada inovasi-inovasi.

Sedangkan Putra Jalu Pamungkas antara lain mengatakan bahwa sendratari disusun dengan proses yang tidak asal-asalan. Penari harus memahami petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari para juri dan narasumber. Misalnya pada tema Arjuna, saat itu ada tema turunan tentang kepahlawanan dan kepemimpinan, semua harus dipersiapkan dan disesuaikan.

“Kami membuat strategi, bikin kesepakatan bahwa di ruang sendratari yang merupakan sebuah laboratorium seni kami untuk mengemas pertunjukan ini semaksimal mungkin. Saat itu kami juga membuat terobosan, yaitu bukan menciptakan lakon tetapi kami menganalogikan sosok arjuna ketika dia kehilangan anaknya, Abimanyu. Lalu kami bikin struktur dramatiknya,” ujarnya.

Dari situ timnya menjadikan bahan pertimbangan untuk menentukan tata busana yang sesuai dengan konsep pemanggungan. Sementara itu, Festival Sendratari DIY 2024 akan dilaksanakan Jumat-Sabtu (6-7/9/2024) di Pendopo SMKI Yogyakarta mulai pukul 19.00 WIB.

 

 
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif