by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 19 Februari 2014 - 10:25 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO-Ribuan hektare tanaman pangan dan palawija di Kulonprogo terancam gagal panen akibat abu vulkanik Gunung Kelud.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono, mengungkapkan, data yang diperoleh masih bersifat sementara, berdasarkan laporan terakhir kondisi di lapangan. Areal tanaman padi yang terkena abu vulkanik paling luas berada di kecamatan Wates, yakni 710 hektare.
Menurutnya, dampak dari abu vulkanik ke tanaman padi tidak menjadi masalah selama kondisi padi belum berbulir. “Padi yang berbulir akan mudah rusak jika tertimpa abu vulkanik karena beban abu,” jelasnya, Selasa (18/2/2014).
Kendati demikian, ia mengklaim kondisi ini tidak terlalu berbahaya karena hujan sudah mengguyur tanaman yang terkena abu vulkanik sehingga pengaruh pada pertumbuhan tanaman menjadi minim.
Pada prinspnya, imbuh Bambang, tanaman yang terkena abu vulkanik sedapat mungkin langsung dibersihkan dengan air, misal dilakukan penyiraman.
Ketua Gapoktan Sogan, Margiono, menuturkan, areal tanaman padi di wilayahnya kebetulan belum berbulir sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas padi kelak.
Menurut dia, abu vulkanik yang menempel pada padi yang sudah berbulir akan menghambat pembuahan, sehingga proses ini berjalan tidak sempurna. ia menyebutkan, areal tanaman padi yang sudah berbulir dan terkena abu vulkanik terdapat di Dusun Janturan, Sumberan, Klewonan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates.
Margiono tidak memungkiri jika saat ini petani di wilayahnya tidak dapat berbuat banyak untuk menghalau sisa abu vulkanik karena persediaan air semakin menipis. “Ini sudah masuk musim kemarau jadi air mulai sulit,” tukasnya.