regional
Langganan

BUNUH DIRI JOGJA : Polisi Tidak Akan Menindaklanjuti Kematian Suraji - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by I Ketut Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Sabtu, 8 Juli 2017 - 18:22 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Dok)

Bunuh diri Jogja, kematian Suraji tak ada unsur penganiayaan

Harianregional.com, SLEMAN -- Pihak kepolisian tidak akan menindaklanjuti kasus bunuh diri yang terjadi di jalan Timoho 121A. Sebelumnya, seorang pria bernama Suraji, warga Kampung Gendeng, Kelurahan Baciro ditemukan tewas tergantung di rumah saudaranya, Jumat (7/7/2017).

Advertisement

Baca Juga : Seorang Pria di Jogja Gantung Diri setelah Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual pada 2 Anak

Kepala Kepolisian Depok Barat, Kompol Sukirin Haryanto menyampaikan pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara saat diberitahukan ada kasus bunuh diri.

“Yang menurunkan [mayat Suraji] memang polisi dan keluarga. Tidak ditemukan tanda penganiayaan apa-apa. Dari pihak keluarga juga tidak ada masalah. Mereka langsung menerima kejadian itu, “ jelas Sukirin ketika dihubungi Sabtu (8/7/2017).

Advertisement

Disinggung mengenai permasalahan pemukulan beberapa oknum warga Kampung Gendeng terhadap Suraji dan yang diikuti dengan perjanjian membayar ganti rugi sebanyak Rp25 juta karena Suraji dianggap melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak, Sukirin mengatakan dirinya juga mendengar hal yang sama dari pihak keluarga.

Namun sampai saat ini, imbuhnya, tidak ada satu pun laporan terkait pemukulan dan sebagainya yang masuk ke Polsek Depok Barat.

“Saya juga dengar, tapi pastinya belum tahu karena belum ada laporan resmi yang masuk. Kita lihat dulu perkembangannya, karena hanya berdasar informasi di TKP saja. Jika ada perkembangan, akan kami informasikan,” jelasnya.

Advertisement

Sebagaimana yang diwartakan sebelumnya, Suraji ditemukan terbujur kaku oleh kerabatnya pada pukul 11.00 WIB. Suraji nekad menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri karena diduga tidak kuat menahan malu dan tekanan yang ada.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif