by Abdul Jalil - Espos.id Jatim - Selasa, 9 Juli 2024 - 21:57 WIB
Esposin, MADIUN – Bakal calon wali kota Madiun, Maidi, masih menimbang calon wakil wali kota yang akan mendampinginya di Pilkada Kota Madiun 2024. Sejauh ini sudah ada tujuh nama yang mencalonkan diri sebagai pendamping Maidi.
Padahal, saat ini sudah ada dua partai politik yang memberikan rekomendasi satu paket pasangan calon untuk Maidi dan F. Bagus Panuntun dalam Pilwalkot Madiun 2024. Dua partai politik itu adalah PSI dan Partai Gerindra.
Kepada wartawan, Maidi menyampaikan saat ini dirinya sudah mendapatkan rekomendasi dari dua partai politik untuk pasangan calon Maidi dan Bagus Panuntun. Sebenarnya, rekomendasi dari dua partai tersebut, PSI dan Gerindra tersebut sudah cukup untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Untuk persyaratan, kita macung itu kan 20 persen atau 6 kursi. Dua rekom sudah cukup [untuk daftar ke KPU],” kata dia, Senin (8/7/2024).
“Untuk persyaratan, kita macung itu kan 20 persen atau 6 kursi. Dua rekom sudah cukup [untuk daftar ke KPU],” kata dia, Senin (8/7/2024).
Maidi menyampaikan selain mendapatkan rekomendasi dari PSI dan Gerindra, dirinya juga mendapatkan rekomendasi dari beberapa partai lainnya. Namun, untuk partai lainnya itu hanya rekomendasi perorangan untuk dirinya maju sebagai calon wali kota. Sedangkan untuk calon wakil wali kota partai tersebut tidak menyertakan.
“Untuk partai yang sudah memberikan rekomendasi perorangan kepada saya, ada PKB, Demokrat, Nasdem, PAN, semuanya. Kecuali PDIP dan Perindro. Itu rekomendasi resmi ya, tapi memang perorangan, tidak dengan pasangan,” jelasnya.
Mengenai kemungkinan Mada jilid II atau Maidi-Inda Raya (Pilkada 2019 Maidi berpasangan dengan Inda Raya), Maidi menyampaikan dirinya melalui tim telah mengajak komunikasi dengan Inda Raya. Namun, dalam komunikasi tersebut buntu dan tidak membuahkan hasil.
“Sebelumnya sudah kita komunikasikan. Tapi tidak ada respons, ya sudah,” ujar dia.
Terkait siapa yang akan dipilih Maidi untuk mendampinginya, dia menuturkan akan menunggu hasil survei untuk menentukan pendampingnya. Siapa yang hasil surveinya tinggi akan diambil untuk mendampinginya.
“Nanti lihat surveinya. Itu yang menjadi dasar. Bukan kata saya, tetapi kata survei,” katanya.