regional
Langganan

BERAS JENIS BARU : Petani Magelang Produksi Beras Rendah Gula - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Rabu, 11 Maret 2015 - 04:50 WIB

ESPOS.ID - ILUSTRASI (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Beras jenis  baru dikembangkan petani Magelang. Keunggulannya adalah beras ini diklaim memiliki kandungan gula yang rendah sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, MAGELANG - Petani di Desa Tanjunganom, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memproduksi beras dengan kadar gula rendah sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Advertisement

Kanalsemarang.com, MAGELANG - Petani di Desa Tanjunganom, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memproduksi beras dengan kadar gula rendah sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Direktur Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Tanjungmulia Agronusa, Desa Tanjunganom, Kecamatan Salaman, Sukarjono, di Magelang, Selasa (10/3/2015), mengatakan beras dengan kadar gula rendah itu baru mulai dipasarkan dalam sebulan terakhir.

Produksi beras fungsional diabetes itu ditanam oleh 25 petani dari dua kelompok tani di Desa Tanjunganom pada lahan seluas 10 hektare. Hasil produksi beras itu diberi label Dearice atau rice for diabetik.

Advertisement

Ia mengatakan beras tersebut berasal dari varietas cisokan yang ditemukan Balai Besar Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi.

Beras itu merupakan salah satu di antara lima jenis beras fungsional untuk penderita diabetes. Setiap musim beras cisokan diuji di laboratorium Universitas Gadjah Mada untuk memastikan bahwa indeks glikemik (IG) atau kadar gula darahnya berada di angka 44,4.

Ia mengatakan jika kadar IG kurang dari 55 maka tergolong rendah.

Advertisement

"Kami harus memastikan kadar IG dalam beras aman untuk dikonsumsi penderita diabetes," katanya.

Menurut dia, varietas cisokan memiliki keunggulan, antara lain umurnya lebih pendek dibandingkan dengan beras biasa, perlakuan lebih mudah, dan produksinya lebih tinggi.

Umur varietas cisokan mencapai 110 hari, sedangkan padi biasa rata-rata berumur 125 hari. Produktivitas cisokan mencapai 8,2 ton per hektare. Varietas itu dibudidayakan secara organik.

Advertisement

Ia mengatakan beras dearice telah memperoleh beberapa sertifikat mutu, antara lain mutu sertifikat international dari Bogor, dari Kementerian Pertanian, dan dari UGM.

Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif