by Yodie Hardiyan - Espos.id Jogja - Senin, 3 September 2012 - 16:14 WIB
Benda tersebut ditemukan seorang nelayan di Pantai Sundak pada Minggu (2/9) sore. Penemuan itu lalu dilaporkan ke Kepolisian Sektor Tepus. Tim Gegana lalu datang untuk memeriksa benda itu.
Kasubden Gegana Sat Brimob Polda DIY, AKP Supraba mengatakan, bentuk mortir tidak seperti benda yang ditemukan itu. “Beratnya sekitar 2,5 kilogram dan panjang 25 sentimeter,” kata AKP Supraba kepada wartawan di Polsek Tepus, Senin (3/9) siang.
Benda itu akan diteliti tim Gegana. AKP Supraba mengatakan benda itu merupakan sejenis besi tua yang belum diketahui fungsinya. Tidak ditemukan bahan peledak di dalamnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gunungkidul AKP Suhadi mengatakan pihaknya perlu mencurigai benda-benda seperti itu.
“Rencananya mau diledakkan, tapi ternyata bukan mortir,” katanya.
Penemuan mortir asli pernah terjadi di Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan pada Februari 2012. Empat mortir masing-masing sepanjang 15 sentimeter diduga merupakan peninggalan Belanda. Tiga diantaranya masih aktif.(ali)