by Rima Sekarani I.n Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 6 Maret 2017 - 15:55 WIB
Bencana Kulonprogo terjadi berupa tanah longsor
Harianregional.com, KULONPROGO-Bencana longsor kembali terjadi di wilayah Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo. Kali ini longsor tersebut menghambat akses jalan utama menuju Gereja Santa Maria Loudes Promasan, Desa Banjaroya, Kalibawang.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Banjaroya, Esanto mengatakan, longsor terjadi pada Minggu (5/3/2017) petang. Namun, bencana itu diketahui merupakan susulan dari longsor yang sebelumnya terjadi pada Minggu (26/2/2017) pekan lalu.
“Seminggu yang lalu memang hujan deras lalu ada tanah retak dan longsor,” kata Esanto, Senin (6/3/2017).
Esanto memaparkan, longsor pertama mengenai sebagian badan jalan menuju Gereja Santa Maria Loudes Promasan. Material longsor kemudian dibersihkan warga sekitar bersama relawan dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan menggunakan alat berat dari pihak gereja. Akses jalan pun dapat dibuka kembali setelah ditutup sementara.
Namun, longsor kembali terjadi sepekan berikutnya di lokasi yang sama, yaitu pada tebing setinggi 20 meter dan lebar 30 meter. Esanto mengungkapkan, kondisinya bahkan lebih parah karena material longsor menutup seluruh badan jalan.
Sebanyak empat dusun juga sempat terisolasi, antara lain Kajoran, Tanjung, dan Semawung di Banjaroya serta Kalisentul di Banjarharjo. Kerja bakti lalu dilakukan lagi untuk menyingkirkan material longsor.
“Kami mengerahkan tenaga lagi. Ini jalan utama jadi masyarakat berkepentingan segera menyelesaikan [pembersihan material longsor],” ujar Esanto.
Menurut Esanto, penutupan jalan akibat longsor menyulitkan masyarakat yang ingin ke Gereja Santa Maria Loudes Promasan atau berziarah di Gua Maria Sendang Sono. Mereka harus melewati jalur alternatif yang lebih jauh sekitar 700 meter.