by Mg Noviarizal Fernandes Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 15 September 2013 - 18:36 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi pengolahan air (Dok/JIBI/Solopos)
Harian Jogja.com, KULONPROGO—Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A) Tirto Saras, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, akan menyurati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo karena instalasi pengelolaan air bersih (PAB) di Waduk Sermo mangkrak. Akibatnya, penduduk mengalami kekurangan air.
Ketua P3A Tirto Saras, Sutardi, Minggu (12/9/2013) mengatakan, sudah dua tahun PAB mangkrak lantaran biaya operasional yang tinggi. Iuran masyarakat tidak cukup memenuhi biaya operasional karena Pemkab Kulonprogo tidak memberikan bantuan biaya.
Sutardi menyayangkan mangkraknya instalasi tersebut karena jika beroperasi, di saat musim kemarau warga Desa Hargowilis tidak akan mengalami kesulitan air bersih. Tidak hanya itu, aliran air bisa mencapai Desa Sendangsari, Pengasih serta Desa Hargotirto Kecamatan Kokap.
Masih menurut dia, instalasi PAB tersebut dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Setelah tidak mampu membiayai kegiatan operasional PAB, P3A kemudian menyerahkan pengelolaan dan pemanfaatannya pada Pemkab Kulonprogo meski belum ada serah terima resmi.
Terpisah, Kepala Desa Hargowilis, Dalijan,mengatakan Dusun Clapar I dan II mulai kesulitan air bersih. Sekitar 300 kepala keluarga (KK) di dua dusun itu hanya memanfaatkan air dari sumber mata air kecil
“Pemdes Hargowilis sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] Kulonprogo untuk dua pedukuhan tersebut namun belum juga terealisasi. Dulu sebenarnya ada PAB itu untuk menaikkan air dari waduk tapi sekarang mangkrak karena biaya operasional yang harus dikeluarkan cukup tinggi,” kata dia.