by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 6 Maret 2014 - 19:30 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO-Warga pesisir yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) kecewa dengan sikap Pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang tidak pernah merespon undangan warga yang terdampak pembangunan bandara untuk bertemu. Bahkan, warga merasa dianaktirikan karena tidak pernah dianggap.
Anggapan tersebut muncul setelah Pemkab Kulonprogo, dalam hal ini Bupati dan Sekretaris Daerah, tidak menghadiri mujahadah atau doa bersama yang digelar warga WTT untuk ketiga kalinya, Rabu (5/3/2014) malam di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon.
Padahal, pengurus WTT sudah memberikan undangan secara tertulis kepada Pemkab dan warga juga ingin berdialog secara langsung.
Humas WTT, Martono, mengungkapkan, Bupati tidak pernah berbicara langsung dengan warga terdampak pembangunan bandara di Kulonprogo.
“Selama ini Bupati hanya berbicara di luar daerah yang tidak terdampak, itu bukan sosialisasi namanya,” ungkapnya, Kamis (6/3/2014).
Warga menyayangkan Pemkab Kulonprogo yang terkesan menghindar dari undangan pertemuan dengan warga WTT.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, membenarkan, ia tidak menghadiri undangan mujahadah WTT. Alasannya, sebelum pertemuan seharusnya terdapat kesepakatan perihal acara yang akan berlangsung supaya kedatangan Bupati tidak mengecewakan warga.