by Imam Yuda Saputra - Espos.id Jateng - Rabu, 2 Maret 2022 - 18:54 WIB
Esposin, PEMALANG -- Pemalang merupakan sebuah kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pemalang memiliki julukan yang cukup unik, yakni Pusere Jawa, yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah pusatnya Pulau Jawa. Berikut asal usul Pemalang mendapat julukan Pusere Jawa.
Dikutip dari laman Internet Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, julukan Pemalang sebagai Pusere Jawa merupakan city branding yang digaungkan pada masa kepemimpinan Bupati Junaedi di tahun 2016-an lalu. Junaedi menjabat sebagai Bupati Pemalang selama dua periode yakni 2011-2021.
Ia mengaku mendapat kajian akademis dari Universitas Indonesia (UI) pada 2011 lalu yang menyatakan jika secara geografi letak Kabupaten Pemalang tepat berada di tengah Pulau Jawa. Meskipun kajian akademis dari UI ini masih perlu diperdebatkan. Hal ini menyusul banyak versi terkait letak titik tengah atau yang disebut pusatnya Pulau Jawa.
Baca juga: Asale Kauman, Kampung Tertua Tempat Ulama & Pembatik Asli Solo
Dari berbagai versi itu ada yang menyatakan jika pusatnya Pulau Jawa terletak di Tugu Sepuser yang berada di Kabupaten Temanggung. Kemudian ada juga yang menyatakan jika pusatnya Pulau Jawa tepat berada di wilayah Wonokromo di Kabupaten Wonosobo. Selain itu ada juga yang menyebut pusatnya Pulau Jawa berada tepat di Puncak Suroloyo yang terletak di perbatasan Jawa Tengah atau Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sementara itu, dikutip dari sebuah video di Youtube, asal usul Pemalang ditetapkan sebagai pusere atau pusatnya Pulau Jawa karena konon dulunya kabupaten di Jateng dengan penduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu merupakan pusat peradaban.
Hal itu turut diperkuat dengan catatan Rijkloff van Goens, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda periode 1678-1681, dan data buku W. Fruin Mees, yang menyatakan Pemalang merupakan satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa yang dipimpin seorang pangeran atau raja pada 1575.
Baca juga: Hadeh! Ngaku-Ngaku Wartawan, 2 Pria di Pemalang Peras Petugas SPBU
Namun seiring perkembangan zaman, Pemalang akhirnya ditaklukan Panembahan Senopati dan Panembahan Seda Krapyak untuk menjadi bagian dari Kerajaan Mataram.
Selain itu, keberadaan manusia di Pemalang diduga juga sudah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini menyusul ditemukannya berbagai benda arkeologis di Pemalang seperti nekara perunggu di Desa Kabunan, patung Ganesha, lingga , kuburan, ambang pintu, dan batu nisan di Desa Lawangrejo dan Desa Banyumundal.