regional
Langganan

APEL BERBAKTERI : Carrefour Belum Terima Perintah Tarik Apel AS - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wike D. Herlinda Jibi Bisnis  - Espos.id Regional  -  Selasa, 27 Januari 2015 - 04:05 WIB

ESPOS.ID - Pedagang menyortir buah apel impor asal Amerika Serikat di kamar pendingin Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Senin (26/1/2015). Dampak adanya infromasi apel impor dari Amerika Serikat yang terkena bakteri listeria (listeriosis), pedagang impor apel di pasar induk tanah tinggi mengaku mengalami penurunan pemesanan hingga 30% dari biasanya. (JIBI/Solopos/Antara/Lucky R.)

Apel berbakteri tak segera ditarik dari peredaran karena pemerintah lambat menyosialisasikan adanya kandungan bakteri Listeria.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah melarang peredaran apel impor jenis Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros. asal Amerika Serikat yang ditengarai mengandung bakteri Listeria yang berbahaya. Nyatanya, peritel tak kunjung menerima perintah menarik apel berbakteri itu dari pemerintah.

Advertisement

Head of Public Affairs PT Trans Ritel Indonesia (Carrefour) Satria Hamid menjelaskan hingga Senin (26/1/2015) pihaknya belum menerima surat pemberitahuan apapun dari pemerintah soal larangan impor dan perdagangan dua jenis apel asal AS itu. Alhasil pelarangan yang dilakukan pemerintah itu pun tak efektif.

Seandainya perintah penarikan itu terbit, ia meminta pemerintah proporsional. Satria Hamid mendesak agar penarikan stok apel Granny Smith dan Gala bermerek dagang Granny’s Best dan Big B seimbang, tidak hanya diwajibkan untuk ritel modern. Pasar rakyat pun juga harus diawasi.

“Jangan sampai kami di ritel modern tidak boleh jual, tapi di pasar rakyat ada. Karena buah impor ini kan dijual dimana-mana. Bahkan, di lapak-lapak pinggir jalan juga ada. Justru, di toko modern ketertelusurannya lebih jelas, kami bisa infokan siapa importirnya,” tegas dia, Senin (26/1/2015).

Advertisement

Seperti diberitakan Esposin, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim belum bisa menindaklanjuti pelarangan peredaran kedua jenis apel berbakteri tersebut. Padahal, Jatim adalah salah satu provinsi yang menjadi gerbang utama masuknya apel impor asal AS ke Tanah Air. Tercatat, sepanjang semester I/2014 hingga awal tahun 2015 ini, apel AS yang diimpor lewat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mencapai 3.920 ton.

 

Advertisement
Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif