by Devi Krismawati Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 3 Mei 2012 - 13:55 WIB
JOGJA—Kadin DIY menggandeng Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk melindungi produk-produk lokal Jogja agar mampu bersaing.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Nur Achmad Affandi mengatakan, membanjirnya produk-produk impor yang masuk ke DIY sebagai dampak perdagangan bebas, membuat persaingan ketat antara produk dalam negeri dengan produk impor.
"Bahkan ada beberapa produk di DIY yang mengalami penurunan penjualan, antara lain tekstil dan produk tekstil turun sekitar 17 persen, mebel dan furniture terimbas hingga 15 persen dan terbanyak hasil sayur mayur dan buah-buahan, bisa lebih dari 20 persen," ujarnya di sela-sela acara Sosialisasi Tindakan Pengamanan Perdagangan (safeguard) kerjasama KPPI dan Kadin DIY, di Hotel Inna Garuda, Jogja, Kamis (3/5).
Ia menambahkan, rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL) dan upah minimum regional (UMR) membuat sektor industri semakin terpukul. Menurutnya kenaikan harga-harga tersebut membuat ongkos produksi dan menaikan harga jual produk dalam negeri. Padahal, biasanya, produk-produk impor yang masuk ke Indonesia dan DIY ditawarkan dengan harga yang lebih murah.(ali)