by Dickri Tifani Budi - Espos.id Jateng - Jumat, 22 April 2022 - 18:03 WIB
Esposin, SEMARANG – Kegiatan pesantren kilat yang digelar sejak awal Ramadan di Masjid At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Jawa Tengah resmi ditutup, pada Kamis (21/4/22).
Sebanyak 100 narapidana (napi) dinyatakan lulus dari pesantren kilat yang digelar di lapas yang popular dengan nama Lapas Kedungpane. Para napi pun terharu bercampur senang dan bangga karena bisa lulus pesantren.
Salah satu napi peserta pesantren kilat, Nuryanto mengaku senang karena bisa mengikuti pesantren kilat sejak awal Ramadan. Kegiatan ini disi dengan membaca Alquran, sesuai tartil, tahfidz, tajwid dan gharib.
Baca juga: Terjaring Razia Satpol PP, Begini Pengakuan PSK di Kota Semarang
Baca juga: Terjaring Razia Satpol PP, Begini Pengakuan PSK di Kota Semarang
Nuryanto pun menceritakan dua pekan lalu, sama sekali tak bisa membaca Alquran. Namun dengan bermodalkan keyakinan, ia sekarang sudah bisa membaca ayat suci.
"Saya sangat bersyukur punya kesempatan mengikuti pesantren kilat, karena banyak hal positif yang bisa saya dapatkan," ucapnya.
Baca juga: Sidak di Lapas Purwodadi Grobogan, Petugas Gabungan Temukan “Pistol”
Pada kesempatan ini, ia bersama rekan-rekannya yang ikut pesantren kilat, juga menjalani wisuda kelulusan dan mendapatkan sertifikat serta hadiah dari Kalapas Kelas 1 Semarang.
Sementara itu, Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji menyampaikan, kegiatan pesantren kilat di Lapas akan terus dilakukan. Bertujuan agar para narapidana bisa meningkatkan iman dan taqwa serta pengetahuan agama.
“Harapan kami, mereka dapat mengaplikasi pengetahuan agama yang didapatkan dari kegiatan pesantren kilat ini. Bukan hanya pada Ramadhan saja tetapi juga pada keseharian merekai,” ujarnya.