by Redaksi - Espos.id Regional - Jumat, 7 November 2014 - 07:20 WIB
Esposin, CILACAP--Kasus dua WNI dimutilasi di Hong Kong menjadi keprihatinan banyak pihak.
Puluhan mantan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar doa bersama untuk tenaga kerja wanita yang menjadi korban mutilasi di Hong Kong, Sumarti Ningsih, 23.
Doa bersama yang digelar di Musala Abunawas, Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 'Uqul, Desa Danasri, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Kamis (6/11/2014), juga diisi dengan istigatsah dan penggalangan dana.
Pegiat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdhatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Cilacap Ahmad Fajri mengatakan bahwa doa bersama yang digelar puluhan mantan BMI itu sebagai bentuk solidaritas untuk Sumarti Ningsih.
"Semoga Mbak Sumarti Ningsih itu, arwahnya tenang dan diampuni. Kaitannya dengan hukum, semoga cepat segera diambil tindakan," katanya sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara.
Jika permasalahan yang dihadapi almarhumah Sumarti Ningsih terkait dengan tindak pidana perdagangan manusia, dia meminta pihak-pihak yang terlibat dapat turut diadili.
Dia mengharapkan hak-hak Sumarti Ningsih sebagai warga negara Indonesia dapat terpenuhi termasuk keinginan keluarga agar jenazah korban dapat segera dipulangkan ke kampung halamannya.
"Itu yang menjadi latar belakang kegiatan ini," katanya.
Terkait penggalangan dana, Fajri mengatakan bahwa hal itu sebagai bentuk solidaritas untuk memberi dukungan kepada keluarga almarhumah Sumarti Ningsih maupun pemerintah agar segera menyelesaikan kasus tersebut.
"Kami juga mengharapkan kasus semacam ini tidak terulang," katanya.