by Abdul Jalil - Espos.id Regional - Kamis, 9 September 2021 - 21:25 WIB
Madiunpos.com, MADIUN -- Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas PGRI Madiun (Unipma) tahun akademik 2021/2022 masih berlangsung. Sebanyak 1.000 mahasiswa baru Unipma mengikuti kegiatan itu secara virtual.
Kegiatan PKKMB itu sudah dimulai pada Selasa (7/9/2021) dan akan berakhir pada Selasa (14/9/2021).
Pada Rabu (8/9/2021), para mahasiswa baru Universitas PGRI Madiun mendapatkan materi terkait organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Materi disampaikan Wakil Rektor III Unipma, Drs. R. Bekti Kiswardianta, M. Pd.
Dalam forum itu, Bekti Kiswardianta menyampaikan bahwa kampus sangat mendukung kegiatan organisasi di dalam kampus. Bahkan, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti organisasi yang ada di Universitas PGRI Madiun. Bukan hanya itu, kepesertaan mahasiswa dalam organisasi kampus juga menjadi persyaratan kelulusan.
Dalam forum itu, Bekti Kiswardianta menyampaikan bahwa kampus sangat mendukung kegiatan organisasi di dalam kampus. Bahkan, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti organisasi yang ada di Universitas PGRI Madiun. Bukan hanya itu, kepesertaan mahasiswa dalam organisasi kampus juga menjadi persyaratan kelulusan.
“Pelaksanaan UKM wajib ini hanya satu semester saja. Tetapi harus lulus UKM wajib itu. Masing-masing UKM memiliki standar kelulusan masing-masing,” kata dia.
Baca juga: PKKMB Dimulai, 1.000 Mahasiswa Baru Unipma Siap Berprestasi di Masa Pandemi
Kebijakan mewajibkan mahasiswa untuk berorganisasi, kata Bekti, karena menganggap organisasi penting bagi mahasiswa. Ternyata, banyak mahasiswa yang saat kuliah tidak aktif di organisasi mengalami kesulitan dalam berinteraksi hingga mencari peluang kerja di luar.
“Yang dibutuhkan tidak hanya kemampuan akademik saja, tetapi juga kemampuan non-akademik diperlukan,” ujarnya.
“Itu 10 faktor yang dapat mengembangkan diri, potensi kita melalui soft skill. Caranya bergabung organisasi kemahasiswaan. Di situ akan dilatih berkompetisi,” jelasnya.
Baca juga: Khofifah Bantu Petani Hutan Madiun Alat Ekonomi Produktif
Bersama Unipma, mahasiswa diajak bersama-sama untuk mengembangkan diri supaya menjadi hebat. Sehingga saat lulus dari kuliah di Universitas PGRI Madiun bisa berkompetisi.
Di Unipma ada dua jenis UKM wajib yang bisa diikuti, yaitu UKM seleksi dan UKM non-seleksi. Bagi mahasiswa yang diterima di UKM seleksi maupun UKM non-seleksi melakukan pendaftaran ulang dengan mengumpulkan kartu pendaftaran di UKM masing-masing.
Untuk pilihan kegiatan UKM wajib seleksi tahun akademik 2020/2021. Yaitu Resimen Mahasiswa, Paduan Suara, Pers Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Tari, Musik, Futsal. Kemudian Badminton, Volley Ball, Kelompok Ilmiah Mahasiswa, Kewirausahaan, dan Robotika.
Sedangkan UKM wajib non-seleksi, yaitu Pramuka, Karate, Teater, Unit Kegiatan Kerohanian Islam. Juga UKM Kependudukan, Hadrah, Karawitan, Reyog, Dongkrek, Wall Clim, dan Basket.
Bagi mahasiswa yang berprestasi akan diberikan penghargaan dari kampus. Seperti sertifikat atau piagan penghargaan, publikasi melalui koran, uang pembinaan, biaya akomodasi dan transportasi, dan jenis kegiatan dan bentuk penghargaan lebih rinci diatur dalam aturan tersendiri.
Baca juga: PKKMB Unipma, Kadisdik Jatim Ingatkan Tantangan Mahasiswa Ke Depan
Dalam PKKMB, para mahasiswa baru juga dibekali dengan pelatihan dalam mengakses sistem pembelajaran di eLMA. Pembelajaran dalam jaringan menggunakan eLMA dilakukan secara blanded learing dengan proporsi minimal 30% online (3-4 pertemuan) dan 70% (tatap muka). Pembelajaran daring dengan menggunakan eLMA dimonitoring oleh penjaminan mutu prodi, fakultas, dan institusi.
Baca juga: Ini Dia Satu-Satunya Daerah di Pulau Jawa yang Berstatus PPKM Level 1
Sebelum adanya eLMA, masing-masing program studi di Unipma memiliki fasilitas e-learing yang dikembangkan dari hibah Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA Indonesia) Kemenristekdikti maupun hibah lainnya. Adanya keinginan untuk mengembangkan platform e-learning untuk semua program studi di Unipma.
Sistem eLMA merupakan produk hasil program bantuan pembelajaran berpusat pada maahasiswa berbasis teknologi informasi. Awalnya, eLMA diterapkan di tiga program studi yaitu Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, dan PGSD. Selanjutnya diperluas penerapannya untuk seluruh program studi di Unipma.
Program eLMA berbasis moodle dapat diintegrasikan di SPADA Indonesia maupun Massive Online Open Courses atau MOOCs PGRI.