regional
Langganan

Terobos Perlintasan KA, Remaja Kendal Meninggal Dunia - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Regional  -  Jumat, 30 April 2021 - 19:15 WIB

ESPOS.ID - Sepeda motor yang digunakan dua remaja yang menjadi korban kecelakaan di perlintasan sebidang KA di Kabupaten Kendal, Jateng, rusak parah, Jumat (30/4/2021). (Istimewa/Humas PT KAI Daops IV Semarang)

Esposin, SEMARANG -- Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang kembali memakan korban jiwa. Kali ini, korbannya adalah seorang remaja asal Kendal. Remaja 13 tahun bernama Heppi itu meninggal dunia setelah tertabrak KA Argo Bromo Anggrek di perlintasan sebidang antara Stasiun Weleri-Krengseng, Kabupaten Kendal, Jumat (30/4/2021) siang.

Informasi yang diterima Esposin dari PT KAI Daops IV Semarang, kejadian itu berawal saat KA Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir Jakarta tengah melintas.

Advertisement

“Saat melintas KA sudah membunyikan suara suling lokomotif berulang kali. Bahkan, banyak warga yang berteriak mengingatkan pengendara sepeda motor yang berboncengan itu untuk tidak melintas. Tapi, peringatan itu tidak dihiraukan. Alhasil, pengendara motor terserempet kereta,” ujar Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, Jumat.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Pemkot Semarang Dirikan 9 Pos Penyekatan Di Lokasi Ini

Akibat kecelakaan itu, satu orang meninggal dunia. Sementara satu orang lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal atas nama Heppi, warga RT 002/RW 001, Dusun Peniten Karanganom, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Sementara rekannya, M. Arya Yuswantoro, 13, yang juga warga Dusun Peniten mengalami luka-luka.

Krisbiyantoro pun menyesalkan kejadian itu. Ia berharap pemerintah setempat segera menutup perlintasan sebidang KA liar atau tidak berpalang. “Bila itu [perlintasan KA] merupakan jalan, pemerintah setempat bisa mengambil langkah keselamatan. Kami, KAI siap membantu,” ujar pria yang karib disapa Kris itu.

Advertisement

Kris menyebut saat ini ada 28 perlintasan sebidang di Kendal. Dari jumlah sebanyak itu, perlintasan yang tidak dijaga mencapai 10. “Sementara perlintasan lainnya sudah dijaga atau ditutup,” imbuhnya.

Baca Juga: Tak Butuh Tunggu Mudik Lebaran, Covid-19 di Semarang Naik 34%

Kris juga meminta masyarakat atau pengguna jalan lebih peduli dengan keselamatannya saat melintasi perlintasan sebidang KA yang tidak dijaga. “Sebelum melintas ada baiknya berhenti sejenak. Sambil menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada KA yang akan melintas,” imbuhnya.
Advertisement
Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif