by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 5 November 2015 - 20:20 WIB
Tahanan tewas secara misterius di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Pakem Sleman
Harianregional.com, SLEMAN - Seorang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Pakem Sleman ditemukan tewas di dalam sel Blok C, Kamis (5/11/2015) pagi.
Tahanan yang diketahui bernama Ari, 34, warga Tegalrejo, Magelang itu diduga karena sakit. Ironisnya pihak Lapas tidak mengetahui detail jenis penyakit yang diderita.
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Pramono menjelaskan, Ari diketahui dalam keadaan sakit sekitar pukul 05.30 WIB kemarin. Saat itu dalam keadaan pingsan kemudian langsung dibawa oleh petugas menuju ke RS Grahasia Pakem untuk diberikan pertolongan. Akantetapi, setelah diperiksa petugas medis di rumah sakit tersebut, Ari sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Itu berawal dari komandan jaga yang mengetahui keadaan tersebut dari penghuni lain, lalu dibawa ke RS Grhasia karena dekat," ungkapnya saat ditemui di kantor Kanwil Kemenkumham DIY, Jalan Gedongkuning, Banguntapan, Bantul, Kamis (5/11/2015) sore.
Sementara Kalapas Narkotika Pakem Alisyahbana menambahkan, penyebab meninggalnya Ari karena sakit. Tetapi ironisnya, pihaknya tidak mengetahui secara detail sakit yang diderita Ari.
Saat dikonfirmasi terkait informasi korban meninggal seusai meminum kopi, Ali tak berani menyimpulkan hal tersebut tanpa adanya keterangan medis. Selain itu, dari pemeriksaan kasat mata tidak ada tanda penganiayaan.
"Intinya karena sakit, sakit apa kami belum tahu karena itu nanti butuh keterangan medis makanya kami bawa ke RSUP Sardjito," kata dia.
Ia menambahkan, Ari tercatat sebagai penghuni baru di Blok C dari total 195 tahanan dan napi di Lapas Narkotika Pakem. Kebetulan Ari tinggal satu kamar berisi antara tiga hingga lima orang penghuni. Ari merupakan titipan dari Kejari Sleman dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Masuk ke Lapas Pakem pada 15 Oktober 2015 dalam keadaan sehat walafiat sesuai dengan rekam medisnya.
"Awalnya memang sehat-sehat saja. Maka kami bawa ke RSUP Sardjito untuk ditangani secara medis penyebabnya," tegas dia.