regional
Langganan

Sehari Ada 5 Kali Kebakaran di Ngawi, Tiga Ekor Kambing Mati Terpanggang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yoga Adhitama  - Espos.id Jatim  -  Rabu, 18 September 2024 - 23:36 WIB

ESPOS.ID - Proses pemdaman kendang kambing milik Warsono, 47, warga Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (18/9/2024).(Istimewa/ Doc Damkar Ngawi)

Esposin, NGAWI – Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dibuat keteteran pada hari ini, Rabu (18/9/2024). Pasalnya terjadi lima kali kebakaran dalam sehari. Salah satunya kebakaran itu menghanguskan kandang beserta tiga ekor kambing.

Salah satu imbas kebakaran itu menimpa Warsono, 47, warga Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu. Kandang kambing miliknya terbakar hebat serta menyebabkan tiga ekor kambing miliknya mati terpanggang.

Advertisement

Kasi Pengendalian Operasi Pemadam Kebakaran Ngawi, Catur Sri Wiyanto, mengatakan peristiwa kebakaran yang menghanguskan kandang kambing itu terjadi saat pemilik rumah sedang keluar. Pemilik rumah tidak tahu bahwa kandang kambingnya sudah hangus terbakar.

Petugas pemadam kebakaran yang menerima laporan dari masyarakat itu langsung bergegas ke lokasi kejadian sekitar pukul 13.07 WIB. Petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman dan pembahasan. Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian.

“Penyebab kebakaran diduga karena pembakaran bekas rumput pakan ternak yang akhirnya menjalar ke kandang kambing, kerugian material akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp10 juta beserta tiga ekor kambing,” ujarnya.

Advertisement

Catur mengungkapkan, selain kejadian itu pihaknya memang dibuat sibuk karena harus menangani lima kejadian kebakaran dalam satu hari. Tiga kejadian kebakaran merupakan kebakaran lahan di Desa Grudo dan Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi. Sementara dua lainnya yakni kebakaran kandang di Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu dan tempat pembuangan sampah sementara di Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng.

Catur mengatakan angka kebakaran meningkat selama musim kemarau kali ini, tingkat kelembaban udara yang rendah, disinyalir menjadi pemicu rentannya terjadi kebakaran. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan, terutama di tempat-tempat terbuka dan lahan kering.

Selain itu masyarakat diminta untuk selalu memeriksa instalasi listrik secara berkala. Memastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau korsleting. Juga mematikan semua peralatan elektronik jika tidak digunakan atau saat bepergian.

Advertisement

“Kami menghimbau masyarakat saat membakar sampah benar-benar dijaga agar tidak merambat. Harus ekstra hati-hati, terlebih saat musim kemarau,” tandasnya.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif