by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 6 April 2016 - 01:50 WIB
Harianregional.com, JOGJA-Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat atau yang akrab disapa Gusti Yudho mengaku tidak berminat mencalonkan diri menjadi Walikota Jogja.
Sebelumnya, hasil penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota Jogja yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Jogja menetapkan sembilan nama, Senin (4/4/2016).
Nama-nama yang ditetapkan adalah Haryadi Sututi (Walikota Jogja), Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat, Arif Noor Hartanto (Kader PAN), Achmad Fadli (Asisten Pemerintahan Kota Jogja).
Kemudian Edy Purwoko (Dosen Universitas Pembangunan Nasional), serta tiga nama lainnya mantan pengurus Golkar Kota Jogja, yakni Suhartono, Najib M.Saleh, dan Rahmad Pribadi.
Gusti Yudho saat dimintai konfirmasi mengaku kaget namanya masuk penjaringan bakal calon dari Partai Golkar. Ia menyatakan tidak berminat untuk dicalonkan jadi walikota. "Saya tidak berminat sama sekali," ucapnya, Senin (4/4/2016).
Gusti Yudho mengaku saat ini ingin fokus bekerja di pemerintahan sampai pensiun. Ia hanya mendoakan supaya Jogja dipimpin oleh orang-orang yang mempunyai kapasitas dan bisa menjaga keistimewaan Jogja.
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD Partai Golkar Kota Jogja dalam jumpa pers mengatakan kesembilan nama tersebut akan didatangi satu per satu untuk diminta kesediaannya dicalonkan.
"Karena kami tidak menggunakan sistem pendaftaran, maka kami akan jemput bola, road show ke bakal calon," katanya.
Wakil Ketua DPD Golkar Kota Jogja, Syahril Machmud mengatakan munculnya dua nama yang bakal calon dari internal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu merupakan usulan dari kader Golkar dari bawah.
Selain itu, kata dia, Gusti Hadi dan Gusti Yudho pernah menjadi pengurus DPD Golkar Kota Jogja saat Golkar DIY dipimpin Sultan. Hal itu juga menjadi pertimbangan kedua nama tersebut masuk dalam penjaringan bakal calon.