by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Sabtu, 28 Februari 2015 - 05:05 WIB
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Mimpi mewujudkan Kampung Pesilat di Madiun itu sebenarnya bukanlah pekerjaan yang dimulai dari nol. Namun, tinggal merajut kembali potensi-potensi yang ada itu dan diajaklah bergandengan tangan bersama.
Inilah gambaran tentang potensi perguruan pencak silat yang menjamur di Madiun dan wilayah sekitarnya. Sejumlah sesepuh pencak silat dan stakeholders di Kota Brem ini bermimpi suatu saat nanti, para pesilat tak hanya gemar berkelahi melawan perguruan lainnya secara sporadis. Melainkan, memiliki kesadaran bersama untuk bersatu dan menjadikan pencak silat sebagai potensi daerah, bukan petaka.
Menurut Moerdjoko, Madiun ibarat raksasa yang tengah tertidur. Di wilayah Madiun dan sekitarnya, perguruan pencak silat menjamur di mana-mana. Anggotanya memiliki fanatsime tinggi, dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang lanjut usia sekalipun. Potensi ini sebenarnya hanya membutuhkan sentuhan tangan dingin agar segera bangun dari tidur panjangnya.
“Saat ini, kami para sesepuh perguruan pencak silat terus rapat setiap pekan untuk merencanakan agenda besar pertunjukkan pencak silat Nasional. Harapannya, pencak silat Madiun benar-benar menjadi kebanggaan, baik prestasinya atau manfaatnya bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, pertandingan Pencak Nasional itu akan digelar Juli tahun ini. Tak tanggung-tanggung, penghargaannya ialah memperebutkan piala presiden. “Ini untuk memotivasi sekaligus mengangkat citra pesilat di Madiun,” paparnya.
Kapolres Kota Madiun AKBP Farman yang turut menyokong paguyuban para pesilat di Madiun sangat mendukung cita-cita terwujudnya Kampung Pesilat itu. Menurutnya, pencak silat sudah saatnya beranjak dari masa lalu yang gemar tawuran, menuju masa pencerahan yang berprestasi dan berguna bagi masyarakat sekitarnya.
“Kami dukung penuh cita-cita mewujudkan Madiun sebagai Kampung Pesilat. Ini bisa menjadi potensi daerah,” tambahnya.