by Joko Nurgoho Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 4 Desember 2015 - 05:40 WIB
Harianregional.com, SLEMAN – Penyandang difabilitas Indonesia hingga kini diperkirakan mencapai 11 ribu juta jiwa. Sayangnya, mereka masih saja mengalami berbagai diskriminasi dalam pemenuhan haknya. Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) FISIPOL UGM, Danang Arif Darmawan menilai kehadiran negara masih kurang dalam memberikan jaminan dan perlindungan bagi penyandang difabilitas. Hal ini terlihat dengan masih adanya diskriminasi yang dialami difabel dalam memanfaatkan berbagai layanan publik.
“Negara harus terus hadir dan menjamin hak-hak penyandang difabilitas,” katanya di Kampus UGM, Kamis (3/12/2015).
Danang melanjutkan aspek ekonomi, pemerintah belum menunjukkan keberpihakan pada penyandang difabilitas. Selama ini pemerintah mendefinisikan kemiskinan hanya dari perspektif ekonomi. Padahal rumah tangga yang memiliki penyandang difabilitas sangat berpotensi mengalami kerentanan menjadi miskin.
“Seharusnya kemiskinan tidak hanya didefinisikan dari perspektif ekonomi saja, tetapi juga aspek sosial seperti keluarga dengan penyandang difabilitas ini,” terang pemerhati masalah sosial ini.