by Beny Prasetya Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 4 Desember 2017 - 19:13 WIB
Harianregional.com, JOGJA-- Setelah dilarang menempati rumah selama tiga bulan, sebanyak 96 pengungsi dari RT 1 dan 2 RW 1 di Desa Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Jogja membutuhkan tenda untuk bermukim. Keperluan logistik dan pakaian khususnya untuk bayi dan lansia juga dibutuhkan pengungsi.
Ketua RT 1, Kelurahan Pringgokusuman, Gatot Supono, mengungkapkan, saat ini pengungsi masih tidur di teras rumah milik warga atau tetangganya. "Nitip di teras warga, dan ini terbuka," ujarnya, Senin (4/12/2017).
Menurutnya bantuan berupa tenda untuk menampung 96 warga yang terbagi dalam dua tempat akan sangat membantu. Pasalnya warga telah merasa pusing-pusing dan gatal akibat angin dan nyamuk saat tidur. "Pinjamkan tenda tidak apa-apa. Kami juga butuh selimut dan alas tidur," jelasnya.
Adapun pengungsi yang didominasi oleh lansia dan beberapa bayi, Gatot berharap ada penyumbang untuk makanan lansia dan bayi.
Baca juga : BADAI CEMPAKA : Sultan: Kerugian Diurus Nanti, yang Penting Manusianya
Sebelumnya pada Selasa (28/11/2017) sebuah rumah tertimpa longsoran talut di RT 1, RW 1, Pringgokusuman. Dua orang dewasa dan seorang bayi tewas tertimpa longsoran. Agar tidak terjadi korban tambahan Pemkot Jogja memerintahkan warga yang rumahnya rawan longsor untuk sementara mengungsi.
Baca juga : BADAI CEMPAKA : Sultan Sambangi Ratusan Pengungsi di Bantul
Seperti diketahui, banjir dan tanah longsor melanda DIY pada pengujung November lalu akibat dampak munculnya Badai Cempaka yang terjadi di selatan Jawa. Hujan deras, banjir dan tanah longsor menelan korban jiwa dan merusak berbagai infrastruktur publik.
Baca juga : Rumah Tertimpa Longsor, Dua Lansia dan Satu Bayi Masih Terjebak