by Imam Yuda Saputra Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Sabtu, 28 Januari 2017 - 23:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebutkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta Jateng untuk menjadi daerah percontohan bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.
Meskipun dalam beberapa bulan terakhir ada beberapa pejabat di Jateng yang terbukti melakukan korupsi dan tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (Pungli) yang dilakukan lembaga antirasuah milik pemerintah itu.
"Tadi Pak Saut [Situmoran, Wakil Ketua KPK] berharap Jateng jadi pilot project pemberantasan korupsi di Indonesia. Makanya dia tadi datang kesini dan mengajak saya serta beberapa pejabat daerah untuk bertukar pikiran," beber Ganjar saat dijumpai wartawan seusai menggelar pertemuan dengan Saut Situmorang dan lima kepala daerah di Jateng di ruang kerjanya, Semarang, Jumat (28/1/2017).
Dalam pertemuan dengan pejabat KPK itu, Ganjar mengajak lima kepala daerah di Jateng untuk bertukar pikiran. Kelima kepala daerah itu, yakni Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid, Bupati Banyumas Achamd Husein, dan Bupati Semarang, Mundjirin.
"Kelima bupati dan wali kota itu menceritakan problem yang mereka alami dalam pemberantasan korupsi. Seperti saat penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran," tutur Ganjar.
Ganjar mengatakan pembicaraan itu membuat KPK simpati. Lembaga antirasuah negara itu pun siap membantu secara intensif daerah-daerah di Jateng dalam pengawasan dan pencegahan korupsi.
Disinggung catatan buruk yang diterima Jateng dalam beberapa bulan terakhir menyusul tertangkapnya para pejabat di Kebumen dan Bupati Klaten, Sri Hartini, saat OTT Pungli, Ganjar berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi.
"Cerita kemarin belum sepenuhnya selesai. Kita harus segera berbenah jika tidak ingin hal seperti itu kembali terjadi. Makanya, saya minta kepada daerah-daerah, yuk berbenah," ujar Ganjar.