by Abdul Jalil - Espos.id Regional - Senin, 29 Agustus 2022 - 23:35 WIB
Esposin, MADIUN -- Sebanyak 12 unit bus listrik bikinan PT Industri Kereta Api (Inka) yang akan digunakan untuk transportasi resmi KTT G20 di Bali sudah masuk dalam tahap pemasangan komponen. Sedangkan enam unit bus listrik sudah dilakukan uji lintas.
Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan sejauh ini pesanan pembuatan bus listrik untuk G20 masih berjalan sesuai target. Sebanyak 30 bus listrik bikinan Inka akan dioperasikan di event internasional tersebut.
Dia menyampaikan 30 unit car body bus listrik itu sudahberada di karoseri. Sedangkan 17 unit di antaranya sudah memasuki pemasangan kaca, kursi, dan interior lain. Sedangkan 12 unit bus telah dipasangi komponen.
“Untuk bus listrik yang sudah diujicobakan ada enam unit. Yang bikin lama memang pemasangan komponennya. Karena kebanyak komponen itu belinya di Taiwan,” jelas Budi seusai uji lintas bus listrik bersama Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo di Kota Madiun, Senin (29/8/2022).
“Untuk bus listrik yang sudah diujicobakan ada enam unit. Yang bikin lama memang pemasangan komponennya. Karena kebanyak komponen itu belinya di Taiwan,” jelas Budi seusai uji lintas bus listrik bersama Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo di Kota Madiun, Senin (29/8/2022).
Baca Juga: Wow! Karya Perajin Wayang di Ponorogo Sudah Ekspor, Harganya Capai Rp25 Juta
Dia menyampaikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus listrik bikinan Inka ini sekitar 56%. Peningkatan TKDN bus listrik ini setelah pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam pembuatan bus listrik merah putih.
Pembuatan bus listrik ini, lanjut Budi, memang menjadi pengembangan produk PT Inka.
Baca Juga: SMPN 2 Geger Madiun Dibobol Maling, 18 Unit Komputer Hilang
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan Kementerian BUMN telah membuat roadmap untuk lima tahun ke depan. Roadmap tersebut nantinya akan berkolaborasi dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Perhubungan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana secara bertahap Inka melakukan peningkatan teknologi seperti dalam pembuatan LRT Jabodetabek, bus listrik dan sebagainya. Sehingga Inka menjadi salah satu pemain utama dalam kebangkitan manufaktur di Indonesia,” jelasnya.
Kartika menjelaskan Indonesia ke depannya akan membutuhkan transportasi publik seperti kereta maupun bus listrik. Sehingga progres yang dilakukan Inka ini menjadi cikal bakal Indonesia dalam membangunan ekosistem berbasis electric vehicle. Harapannya produk Inka memiliki TKDN sekitar 85%.
Baca Juga: 3 Hiu Tutul Terdampar di Pesisir Jember & Lumajang, Penguburan Alami Kendala
“Untuk kenyamanan serta kualitas dari produk bus listrik sudah bagus mulai dari suspensi, akselerasi, bobot yang ringan dan juga sudah tersertifikasi mendapat izin dari SUT Kemenhub terkait kelaikan jalan,” ujarnya.