Esposin, SLEMAN – Seorang mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta bernama Badai Harish Faza dilaporkan menghilang. Mahasiswa tingkat akhir di UPN Veteran itu diduga telah menghilang sejak 27 Juli 2024.
Informasi hilangnya Badai diunggah dalam akun media sosial Instagram @infoupnyk. Di sana kampus memohon bantuan kepada seluruh warga kampus maupun masyarakat umum yang mengetahui keberadaan Badai untuk melapor.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dalam unggahan tersebut Badai disebut pulang dari magang di bulan Januari 2024. Selanjutnya dari rentang Januari hingga Juli, Badai berada di kediamannya di Semarang.
"Jadi di rumah cukup lama karena setelah selesai magang itu di bulan Januari, baru ke Jogja itu ya kemarin Juli itu, jadi cukup lama kalau di rumahnya itu," kata Sub Koordinator Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto pada Kamis (1/8/2024).
Pada 14 Juli 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, Badai berangkat ke Jogja untuk menggarap skripsi dan mencari indekos. Namun terhitung sejak 27 Juli 2024, ponsel Badai tak bisa dihubungi dan hilang kontak dengan keluarga.
"Belum [ada kabar], jadi ketika pamit ke Jogja itu ya itu lah hilang kontaknya mulai itu, tapi nomornya masih aktif. Dihubungi masih bisa, cuma yang bersangkutan tidak merespons, tapi yang jelas tidak bisa dihubungi," katanya.
"Baru kemudian ditanggal 27 kemarin itu, ponselnya sudah tidak bisa dihubungi lagi, ponselnya sudah mati," imbuhnya.
Atas permintaan keluarga, kampus pun membagikan informasi dugaan hilangnya Badai di akun media sosial milik UPN. Selanjutnya kampus juga mencoba menggali informasi dari rekan-rekan Badai di kampus. Para kolega Badai di kampus juga tidak bisa menghubungi Badai saat ini.
UPN telah mengumpulkan rekan-rekan seangkatan Badai untuk menggali informasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun kampus dari kolega Badai, sosok Badai disebut tidak punya masalah dan punya rekam jejak akademik yang bagus.
"Menurut informasi juga enggak ada masalah, secara sosial secara ini baik-baik saja. Terus rekam jejak akademik itu juga bagus yang bersangkutan," ujar Panji.
Adapun kembalinya Badai ke Jogja semata-mata juga karena urusan akademik yakni mau menggarap skripsinya. Untuk itu Badai hendak mencari indekos setelah beberapa bulan tinggal di rumah.
"Karena sebelumnya magang jadi mungkin sudah enggak ngekos lagi karena jeda waktunya cukup panjang itu. Baru kemudian ke sini tujuannya untuk itu, untuk menyelesaikan skripsi makanya cari kos. Jadi biar enggak bolak-balik ke Semarang," ujarnya.
Karena keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian, pihak kampus sifatnya masih menunggu hasil laporan tersebut sambil terus berkoordinasi dengan pihak keluarga.
"Jadi publikasi kita di media sosial itu juga atas permintaan keluarga juga," katanya.