regional
Langganan

LINGKUNGAN HIDUP : Pemkot Jogja Kembangkan Batu Bata Ramah Lingkungan

by Jibi Harian Jogja Newswire  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 2 Juni 2016 - 02:40 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Sampah plastik membutuhkan waktu 10 hingga 80 tahun untuk terurai secara alami.

Harianregional.com, JOGJA- Badan Lingkungan Hidup Kota Jogja dibantu pasangan Russell Maier dan Ani Himawati serta Jejaring Pengelola Sampah Mandiri mengembangkan "ecobricks" atau batu bata ramah lingkungan untuk membantu penanganan sampah plastik.

Advertisement

"Selama ini, sampah plastik sangat sulit ditangani. Jumlahnya pun cukup banyak mencapai 14 persen dari total sampah yang dihasilkan Kota Jogja sebesar 240 ton per hari," kata Kepala Sub Bidang Daur Ulang Sampah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Faizah seperti dikutip Antara, Rabu (1/6/2016).

Menurut dia, sampah plastik membutuhkan waktu 10 hingga 80 tahun untuk terurai secara alami. Jika dimusnahkan dengan cara dibakar, maka sampah plastik justru akan menghasilkan molekul dioxin yang bersifat racun.

Selain mencemari lingkungan, sampah plastik juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia karena plastik yang terpapar sinar matahari langsung bisa mengeluarkan zat racun yang berbahaya bagi makanan atau minuman.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut dia, guna mengurangi sampah plastik yang cukup banyak diperlukan inovasi baru salah satunya dengan membuat "ecobricks" atau batu bata ramah lingkungan sehingga sampah plastik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dengan fungsi yang lain.

Batu bata ramah lingkungan tersebut dibuat dengan memasukkan dan memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik. Sampah yang dimasukkan harus dalam kondisi bersih dan kering agar tidak terjadi perubahan kimia di dalam botol.

Sebuah botol plastik berukuran 600 mililiter dapat diisi sekitar 250 gram sampah plastik atau setara dengan 2.500 lembar plastik bungkus mi instan.

Advertisement

BLH Kota Yogyakarta mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai "ecobricks" sejak Maret dan hingga kini sudah ada hampir 6.000 "ecobricks" yang dihasilkan oleh masyarakat dan akan terus bertambah banyak.

"Ecobricks" yang dihasilkan, lanjut Faizah, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya disusun menjadi bangku, meja atau permainan edukatif untuk anak-anak. "Tinggal ditempel menggunakan lem silikon menjadi bentuk yang diinginkan," katanya.

Selain mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik, "ecobricks" tersebut juga memiliki keuntungan lain yaitu tahan lama menyesuaikan masa urai sampah plastik di lingkungan yang bisa mencapai 80 tahun.

Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif