regional
Langganan

Kerugian Bencana Alam di Gunungkidul Hampir Rp1 Miliar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kusnul Isti Qomah Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 19 Desember 2014 - 23:50 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL– Hingga medio Desember 2014, Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Gunungkidul  mencatat ada 143 bencana alam. Total kerugian materi yang ditimbulkan pun hampir mencapai Rp1 miliar.

Kepala BPBD Gunungkidul Budi Harjo mengatakan, total kerugian materi yang diderita masyarakat senilai Rp990,8 juta. Ada pun jenis bencana yang terjadi antara lain, longsor, angin kencang, kebakaran, serta jenis kecelakaan lain.

Advertisement

“Akibat dari kejadian tersebut, setidaknya ada 10 korban meninggal dunia,” ungkap dia ketika ditemui di sela-sela acara pemberian bantuan kepada korban bencana di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Kamis (18/12/2014).

Budi mengatakan, BPBD Gunungkidul memberikan bantuan sebesar Rp23 juta kepada 17 warga yang menjadi korban bencana alam. Dana tersebut bersumber dari DPPKAD.

Menurutnya, pemberian bantuan berdasarkan SK Bupati Gunungkidul No.310/KPTS/2014 tentang penerimaan bantuan keuangan, logistik permakaman, peralatan, dan bahan bangunan korban bencana tahun anggaran 2014.

Advertisement

Serta, berdasarkan Peraturan Bupati No.42/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan Keuangan, Logistik Permakaman, Peralatan, dan Bahan Bangunan Korban Bencana.

“Warga yang mendapatkan bantuan merupakan korban bencana alam yang terjadi pada April hingga November 2014,” imbuh dia.

Menurutnya, tidak semua warga korban bencana mendapatkan bantuan. BPBD Gunungkidul menggunakan skala prioritas berdasarkan tingkat kerugian paling besar. Besar bantuan yang diberikan pun berbeda-beda.

Advertisement

“Paling sedikit Rp500.000 dan paling banyak Rp5 juta,” ujar dia.

Bupati Gunungkidul Badingah berharap, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang menerima. Ia juga meminta warga yang hidup di daerah rawan untuk selalu waspada. Misalnya, warga yang hidup di daerah rawan longsor.

“Misal hujan turun dengan deras dan kemungkinan ada longsor, warga dimbau untuk segera berlindung di tempat yang lebih aman,”  pungkas dia.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif