by Uli Febriarni Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 31 Januari 2018 - 06:40 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO--Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mencatat angka kemiskinan di wilayah ini belum menurun secara signifikan.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyebutkan, angka kemiskinan di Kulonprogo masih bertengger pada angka 20%. Ia menyoroti gaya hidup konsumtif masyarakat Kulonprogo, turut berkontribusi mempersulit penurunan angka kemiskinan warga Bumi Binangun. Padahal, diketahui penghasilan warga Kulonprogo sebesar Rp312.000 per kapita/bulan. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Gunungkidul yang besarannya Rp270.000 per kapita/bulan.
"Ini salah kita [orang Kulonprogo menjadi konsumtif], durung becus keselah besus [belum paham tapi sok tahu]," ungkapnya, dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD (Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah) Kulonprogo 2019 di Aula Adikarto, Gedung Kaca, Kompleks kantor Pemkab Kulonprogo, Selasa (30/1/2018).
Ia menambahkan, dalam upaya mengurangi kemiskinan, Pemkab Kulonprogo mengedepankan pembangunan fisik dan pembangunan sumber daya manusia.
"Peningkatan mentalitas SDM itu kami lakukan antara lain lewat pendidikan karakter yang memprioritaskan religiositas agama, pendidikan Kemataraman, dan pengamalan Pancasila," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama ia memaparkan, pertumbuhan ekonomi Kulonprogo pada 2017 sebesar 4,88% dengan rasio gini 0,38 atau terhitung lebih rendah dari rata-rata nasional dan terendah di DIY. Sedangkan angka harapan hidup terhitung cukup tinggi, yaitu 75,15 tahun.